Peristiwa Nasional

Sejarah Hari Ini: 26 September, Tragedi Pesawat Garuda di Langit Sibolangit

Minggu, 26 September 2021 - 12:41 | 146.31k
Pesawat Garuda Indonesia. Pada 26 September 1997, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 152 jurusan Jakarta - Medan jatuh di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara. (foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal).
Pesawat Garuda Indonesia. Pada 26 September 1997, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 152 jurusan Jakarta - Medan jatuh di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara. (foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal).

TIMESINDONESIA, JAKARTASejarah hari ini mencatat peristiwa kelam di dunia penerbangan Indonesia, Jumat 26 September 1997, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 152 bernasib nahas. Airbus A300-B4 celaka di langit Sibolangit saat akan mendarat di Bandara Polonia Medan, Sumatra Utara. 222 orang penumpang dan 12 awak pesawat tewas. 26 September juga mencatat peristiwa lain, seperti peringatan Hari Kontrasepsi dan Hari Statistik Nasional

1997: Pesawat Garuda Jatuh di Medan

Sejarah Hari Ini bPuing-puing pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 152 jurusan Jakarta - Medan yang jatuh di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 26 September 1997. (foto: liputan 6).

Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 152 jurusan Jakarta - Medan menabrak tebing yang nyaris 90 derajat di Desa Buah Nabar, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada pukul 13.30 WIB pada 26 September 1997. Lokasi kecelakaan sekitar 32 km dari Bandara Polonia.

Tabrakan membuat pesawat Garuda tersebut hancur, patah dan terbakar. Seluruh penumpang berjumlah 222 orang (dua warga Inggris, satu Prancis, enam Malaysia, empat orang Jerman, dua orang Amerika, dan dua Quebec Kanada), dan 12 awak pesawat tak ada yang selamat. Sebagian jasad korban yang identitasnya tak dikenali dimakamkan di Monumen Membramo, Medan.

Faktor penyebab kecelakaan diduga akibat pandangan pilot Rachmo Wiyoga atau kopilot Sutomo yang terganggu oleh asap. Saat kecelakaan terjadi, kota Medan memang sedang diselimuti kabut asap tebal akibat pembakaran hutan.

1960: Hari Statistik Nasional

Sejarah Hari Ini cPetugas Badan Pusat Statistik melakukan Sensus Penduduk. 26 September diperingaiti sebagai Hari Statistik Nasional.  (foto: antaranews)

26 September adalah Hari Statistik Nasional (HSN). Perayaan HSN mempunyai makna untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya statistik, meningkatkan peran serta masyarakat dalam statistik dan mendorong para pelaku statistik untuk terus melakukan kegiatan statistik sesuai kaidah yang berlaku.

Sejarah penetapan Hari Statistik Nasional beruma pada pengesahan UU No 6 tahun 1960 tenang Sensus sebagai pengganti Volkstelling Ordonanties (sensus penduduk di era kolonial) 1930. UU ini Untuk memenuhi rekomendasi PBB agar setiap negara anggotanya menyelenggarakan sensus penduduk secara serentak.
Kemudian dalam rangka memenuhi kebutuhan bagi penyusunan perencanaan Pembangunan Semesta Berencana, pada tanggal 26 September 1960 Pemerintah RI memberlakukan UU No 7 tahun 1960 tentang Statistik sebagai pengganti Statistiek Ordonantie 1934.

UU tersebut secara rinci mengatur penyelenggaraan statistik dan organisasi Badan Pusat Statistik (BPS). Penetapan Hari Statistik Nasional disetujui pemerintah RI yang dilatar belakangi dengan lahirnya UU Nomor 7 tahun 1960 tentang statistik tertanggal 26 September 1960.

Persetujuan Hari Statistik Nasional berdasarkan surat nomor B.259/M.Setneg/1996 tertanggal 12 Agustus 1996.Sejak saat itulah masyarakat Indonesia memperingati Hari Statistik Nasional setiap tanggal 26 September.
Kelahiran UU tersebut merupakan titik awal perjalanan BPS dalam mengisi kemerdekaan di bidang statistik yang selama ini diatur berdasarkan sistem perundang-undangan kolonial.

2007: Hari Kontrasepsi Sedunia

Setiap tanggal 26 September, dunia memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia, peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penggunaan kontrasepsi. Peringatan ini juga menyasar generasi muda untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual. Kampanye Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD) pertama diluncurkan di seluruh dunia pada 26 September 2007.

Di Indonesia, Hari Kontrasepsi Sedunia biasanya dirayakan dengan mempromosikan program keluarga berencana menggunakan metode kontrasepsi yang aman tapi juga disukai. Kampanye KB atau Keluarga yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang metode pengendalian kelahiran (birth control) yang tersedia bagi perempuan dan pasangannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES