Wisata

Pembukaan Obyek Wisata di Kota Probolinggo Tunggu Instruksi Mendagri

Minggu, 26 September 2021 - 12:42 | 66.53k
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin (kiri) saat studi referensi ke Kabupaten Probolinggo, ditemui Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko (foto: Malik for TIMES Indonesia)
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin (kiri) saat studi referensi ke Kabupaten Probolinggo, ditemui Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko (foto: Malik for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pemerintah Kota Probolinggo, Jatim, tengah bersiap membuka obyek wisata setelah daerah dengan 239,4 ribu penduduk itu masuk PPKM level 2 berdasarkan assesment dari Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI.

Pembukaan obyek wisata masih menunggu Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Inmendagri), yang menyatakan Kota Probolinggo termasuk daerah dengan PPKM level 2.

"Masih menunggu perubahan level.
Saat ini menurut Inmendagri, Kota Probolinggo masih level 3," kata Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolinggo, Budi Krisyanto.

Terkait dengan persiapan pembukaan obyek wisata tersebut, Pemkot Probolinggo melakukan studi referensi ke Pemkab Probolinggo, Rabu (22/9/2021) di kawasan Gunung Bromo.

Studi dilakukan karena Pemkab Probolinggo telah lebih dulu membuka obyek wisata secara bertahap pada 9 September lalu dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Kabupaten Probolinggo juga lebih dulu masuk PPKM level 2 dibandingkan tetangganya, Kota Probolinggo.

"Aturan dan kebijakan kota maupun Kabupaten Probolinggo untuk disamakan tanpa ada perbedaan," kata Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin saat studi referensi.

Habib Hadi maupun Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko sepakat bahwa sektor pariwisata berkontribusi besar dalam ekonomi masyarakat. Sehingga sektor ini diharapkan dapat menstabilkan dan memulihkan kembali perekonomian pasca pandemi.

"Kita harus bersinergi dan berkolaborasi menangani permasalahan-permasalahan yang dihadapi untuk kesejahteraan masyarakat," kata Timbul Prihanjoko saat menerima kunjungan Habib Hadi.

Wisatawan Merosot Terimbas Pandemi

Kawasan-Bromo-Tengger-Semeru-ditutup-selama-PPKM-Darurat.jpg

Sektor pariwisata di Kota maupun Kabupaten Probolinggo sama-sama merosot terimbas pandemi Covid 19. "Seperti mati suri," kata Ketua PHRI Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin.

Pemilik Hotel Yoschi ini menyebut, 38 hotel dan restoran di kawasan Gunung Bromo sama sekali tak menerima tamu selama pandemi. "Karyawan hanya kerja bersih-bersih. Banyak yang dirumahkan dengan musyawarah," kata pria yang biasa disapa Yoyok ini.

Pembukaan obyek wisata 9 September lalu membawa angin segar. Dua pekan sejak dibuka, tak kurang dari 2.555 wisatawan berkunjung ke 6 objek wisata unggulan Kabupaten Probolinggo.

Rinciannya, Pantai Duta 700 pengunjung, Gunung Bromo+Seruni Poin 558 pengunjung, Pantai Bentar 493 pengunjung, Air Terjun Madakaripura 480 pengunjung, Pantai Bahak 303 pengunjung, dan Ranu Segaran 21 pengunjung.

Di Kota Probolinggo, Data Dispopar menyebut, terdapat 1.054.317 wisatawan nusantara dan 1.698 wisatawan asing berkunjung ke Kota Probolinggo.

Pandemi Covid 19 memberi dampak besar. Dalam dua tahun terakhir, jumlah wisatawan merosot tajam.

Sepanjang 2019, terdapat 15 kapal pesiar bersadar di Pelabuhan Probolinggo yang mengangkut 480 turis. "Tahun ini ada 10 kapal yang batal datang," sebut Wali Kota Probolinggo Habib Hadi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES