Kesehatan

Ternyata Bahaya Mikroplastik di Galon Guna Ulang Lebih Tinggi

Minggu, 26 September 2021 - 12:14 | 79.26k
Galon isi ulang.(Foto: Dok.UI)
Galon isi ulang.(Foto: Dok.UI)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kandungan mikroplastik pada galon isi ulang atau galon guna ulang berbahan polycarbonate (PC) jauh lebih besar dan berbahaya dibandingkan dengan kemasan plastik lainnya. Pemicunya karena digunakan berulang kali, sehingga mikroplastik mengalami peluruhan yang lebih besar.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Laboratorium Kimia Universitas Indonesia Agustino Zulys bahwa kandungan mikroplastik galon guna ulang lebih besar dibandingkan galon plastik polyethylene terephthalate (PET) dalam konferensi pers bertajuk 'Ancaman Kontaminasi Mikroplastik dalam Galon Sekali Pakai, yang diselenggarakan oleh Greenpeace.

Menurutnya, bahwa kemasan plastik yang digunakan berulang kali jelas mengalami peluruhan mikroplastik yang lebih tinggi. Hal ini berbeda dengan galon berbahan polyethylene terephthalate (PET) yang selalu baru galon dan isinya.

"Untuk (galon) isi ulang, perlu dicek lagi dan dicek lagi. Namun menurut hipotesis saya, karena isi ulang tentu lebih banyak lagi (mikroplastiknya) proses yang berlangsung lama, proses peluruhan yang cukup lama," tutur Agus, Minggu (26/9/2021).

Menurut Agus, hasil riset menunjukkan bahwa galon PET yang sekali pakai mempunyai material sama dengan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) botol. Beberapa merek masih menggunakan mikroplastik 11 - 257 mikro meter. Dan yang terpenting mikroplastik yang digunakan masih dalam batas aman.

Selain Agus, konferensi pers juga diikuti oleh Anggota Pengurus YLKI Tubagus Haryo Karbayanto (YLKI), serta spesialis saraf dan staf pengajar Ilmu Kedokteran UI dr Pukovias Prawiroharjo.

Sementara itu, Purkovisa mengungkapkan semakin kecil kemasan air tersebut juga bisa menyebabkan paparan mikroplastik yang besar.

"Ambangnya masih rendah di bawah WHO mengenai mikroplastik," kata Purkovisa.

Namun, lanjut Purkovisa, sampai saat ini belum ada uji klinis dampak mikroplastik untuk kesehatan.

"Karena belum jelas bahaya mikroplastik, maka perlu riset lanjutan dari sisi kesahatan," ujarnya.

Sedangkan Tubagus Haryo Karbyanto menyoroti tentang perlunya informasi kepada konsumen mengenai potensi kandungan mikroplastik di kemasan air minum ini.

"Greenpeace dan UI memberi tahu bahwa mikroplastik ada loh di setiap minuman yang dikonsumsi setiap hari. Kita sebegai konsumen harus memiliki hak dasar untuk mengetahui produk yang digunakan," tandasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES