Peristiwa Daerah

Nelayan Cirebon Lestarikan Tradisi Nadran

Sabtu, 25 September 2021 - 20:02 | 164.13k
Tradisi nadran atau sedekah laut yang dilakukan nelayan cirebon. (Foto: Dede Sofiyah/TIMES Indonesia)
Tradisi nadran atau sedekah laut yang dilakukan nelayan cirebon. (Foto: Dede Sofiyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CIREBON – Para nelayan di Samadikun, Cirebon, Jawa Barat menggelar acara sedekah laut, Nadran, Sabtu (25/9/2021). Upacara adat nelayan sebagai wujud syukur yang dilaksanakan di pesisir Cirebon sudah dilakukan secara turun temurun.

Karena ada pandemi, nelayan Samadikun Kampung Baru, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon melaksanakan upacara nadran dengan perayaan yang sederhana. Dalam perayaan nadran, masyarakat dan nelayan setempat turut ikut andil dan antusias mengikuti serangkaian acara.

R Sugianto selaku Kebayan mengatakan, perayaan pada tahun ini menyajikan kepala kambing sebagai sesaji. Pada tahun-tahun lalu, biasanya menyajikan kepala kerbau, hal ini dikarenakan harga kerbau yang mahal sehingga diganti dengan kepala kambing.

"Selain itu kita juga sajikan berbagai macam sayur mayur, buah-buahan, berbagai jenis bubur dan makan jajanan ringan," ujarnya kepada Times Indonesia.

Tradisi nadran 2

Setelah berdoa bersama, ancak (sesajen) berisi sayur mayur dan kepala kambing dilarung ke tengah laut. Ancak ini dibawa ke tengah laut Cirebon dengan 10 perahu nelayan.. "Untuk lokasi pelarungan ancak sejauh dua mil dari muara Sungai Kedung Pane, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon," paparnya.

Setelah ancak dilarung ke laut Cirebon, para nelayan ini kemudian melakukan doa bersama yang dipimpin Kebayan di tengah laut.

Sementara itu, Sofyan Ketua Rukun Nelayan (RN) Samadikun menuturkan, sebagai wujud syukur nelayan kepada Tuhan, nelayan melakuka sedekah laut atau nadran, dan agar diberikan keselamatan kerja dilaut, dan mendapat hasil laut yang berlimpah.

"Dengan hasil tangkapan yang meningkat, sehingga bisa terus menyumbang PAD (Pendapatan Asli Daerah) untuk pembangunan Kota Cirebon," imbuhnya.

Lurah Kesenden Ruliyanto mengatakan, bahwa sedekah laut merupakan tradisi turun-temurun nelayan Samadikun. Tradisi ii dilaksanakan sebagai bentuk syukur para nelayan kepada Tuhan.

"Wujud syukur ini diimplementasikan dengan pelarungan ancak atau minatur perahu di tengah laut Cirebon.  Selain itu juga dalam rangka memelihara tradisi nadran dan kearifan lokal masyarakat setempat dengan harapan hasil tangkapan ikan meningkat agar kesejahteraan nelayan turut meningkat," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES