Pendidikan

PTM Terbatas Kota Malang Berjalan, Vaksinasi Pelajar Capai 70 Persen

Sabtu, 25 September 2021 - 18:11 | 35.61k
Wali Kota Malang, Sutiaji didampingi Kadisdikbud Kota Malang, Suwarjana saat berfoto bersama pelajar SD usai meninjau kegiatan swab antigen beberapa waktu lalu. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji didampingi Kadisdikbud Kota Malang, Suwarjana saat berfoto bersama pelajar SD usai meninjau kegiatan swab antigen beberapa waktu lalu. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas Kota Malang yang terus berjalan semakin membuat para pelajar, guru dan wali murid pun berbahagia. Sebab, dengan berbagai upaya dan metode dilakukan, saat ini tak perlu lagi merasa takut terkena Covid-19 saat berada di sekolah.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan, setelah ia menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Kota Malang dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang untuk melakukan swab antigen secara reguler di seluruh sekolah, ia pun meminta pelaksanaan vaksinasi pelajar Kota Malang terus berjalan guna mendukung PTM.

"Vaksin kita untuk siswa itu sudah masuk di angka 70 persen untuk dosis pertama. Ini juga dosis keduanya berjalan terus ya," ujar Sutiaji, Sabtu (25/9/2021).

Salah-satu-pelajar-saat-disuntik-vaksin-di-gerai-Polkesma.jpgSalah satu pelajar saat disuntik vaksin di gerai Polkesma, Sabtu (25/9/2021). (FOTO: Tria Adha/TIMES Indonesia)

Sutiaji juga menyebutkan bahwa selama pelaksanaan PTM yang hampir berjalan tiga pekan ini dirasa tak ada kendala ataupun keluhan dari para pelajar, guru maupun wali murid.

"Alhamdulillah aman (PTM) tak ada keluhan. Justru anak-anak senang dan ingin masuk terus, karena apapun kebiasaan kembali PTM ini juga perlu proses setelah daring kemarin. Jadi kita buat semuanya merasa aman dan nyaman, agar PTM ini bisa terus bergulir," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Suwarjana, SE., MM membeberkan bahwa ia tak mau terlalu gegabah untuk melaksanakan vaksinasi secara masif kepada para pelajar. Sebab, kata Suwarjana, yang terpenting bisa terus berjalan setiap hari, secara bertahap pun akan bisa terselesaikan, tanpa mengundang kerumunan baru.

"Saya selalu menyampaikan, kita tidak usah gegabah. Tidak harus sehari itu beribu-ribu pelajar, gak perlu. Nantinya malah jadi penumpukan dan lain sebagainya. Jadi harus kita sesuaikan lah dengan kemampuan kita dan juga dari Dinkes Kota Malang," bebernya.

Diskominfo-Pemkot-Malang.jpg

Untuk lokasi vaksin, khususnya bagi pelajar SD dan SMP negeri hingga swasta yang telah memenuhi kriteria, telah disediakan gerai di Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma) dan juga ada di Universitas Islam Malang (Unisma).

"Saya tidak bisa mengira-ngira juga ya. Yang terpenting PTM lancar dan tak ada kendala, biarkan seperti ini dulu tanpa kita ubah lagi. Toh masyarakat juga mendukung ini. Jadi Insha Allah tidak ada pemberhentian (PTM)," katanya.

Terpisah, Kepala Dinkes Kota Malang dr. Husnul Muarif menyampaikan bahwa capaian vaksinasi bagi pelajar tersebut terus bergulir dan bertambah. Sebab, pelaksanaan di gerai Polkesma terus dibuka dengan koordinasi dengan setiap sekolah di Kota Malang.

"Yang koordinasi dan penjadwalan itu Disdikbud ya. Jadi semua sekolah setingkat SD dan SMP, seperti yang telah disampaikan bahwa capaiannya sudah 70 persen dan akan terus bergulir. Semoga sesuai target segera bisa tervaksin semua (pelajar)," tuturnya.

Husnul pun membeberkan, untuk capaian vaksinasi secara keseluruhan, saat ini pun telah melampaui target herd immunity pada dosis pertama yang dimana minimal menyentuh prosentase 70 persen.

"Vaksin dosis satu kita 73,26 persen. Jadi batas minimal kan 70 persen, kita sudah melampauinya. Untuk dosis kedua sudah 58 persen, sehingga kita juga sedang mengejar keseimbangannya," bebernya.

Salah satu peserta vaksin di Polkesma saat ditemui TIMES Indonesia, yakni Zaneta Al Azhar SMPN 14 Malang Kelas IX merasa sangat berterima kasih telah diberi fasilitas untuk vaksin yang telah diatur dengan baik dari Pemkot Malang melalui pihak sekolahnya.

Sebab, Zaneta pun merasa bahwa vaksin ini penting untuk kesehatan dan tentunya dengan aturan terbaru sebagaimana harus menggunakan Pedulilindungi dengan syarat telah divaksin, hal ini dapat memudahkannya.

"Vaksinnya ga sakit kok. Senang banget dapat vaksin biar bisa sekolah offline. Apalagi sekarang kalau mau kemana-mana juga kan harus vaksin. Jadi terimakasih sudah diberi fasilitas ini. Mudah-mudahan semua (pelajar) bisa segera mendapat vaksin juga," pungkasnya, terkait vaksinasi pelajar Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES