Pendidikan

Srikandi Tim Sibat Lawen Banjarnegara Gelorakan Pola Hidup Sehat

Sabtu, 25 September 2021 - 18:00 | 40.60k
Srikandi Tim Sibat Lawen Banjarnegara tanpa lelah terus gelorakan pola hidup sehat (FOTO : Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Srikandi Tim Sibat Lawen Banjarnegara tanpa lelah terus gelorakan pola hidup sehat (FOTO : Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Bersiap menghadapi musim penghujan, berbagai elemen masyarakat terutama di daerah rawan bencana mulai disibukan dengan berbagai kegiatan kebencanaan. Ini dilakukan sebagai langkah antisipatif, mengingat Banjarnegara merupakan daerah langganan bencana alam.

Tim BPBD Banjarnegara juga, melakukan road show di sejumlah daerah titik bencana hingga ke lembaga  atau sekolah - sekolah yang berada di daerah pantauan. Tim memiliki dua misi, antisipasi Pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan bencana alam.

Siswa---siswi-SD-hingga-SMP-jugadiajak.jpgSiswa - siswi SD hingga SMP juga diajak untuk melakukan kegiatan senam untuk kebugaran tubuh. (FOTO : Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

Tidak terkecuali oleh relawan lain di Banjarnegara, diantaranya tim Relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara Utara.

Gerak cepat terus dilakukan oleh Relawan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Lawen,  khususnya dalam Program percepatan dan penguatan respon pandemic Covid -19 yang merupakan dukungan dari PMI Pusat dan KOICA (Korea International Cooperation Agency).

Berbagai cara dan upaya serta Inovasi dilakukan tentunya dengan melibatkan berbagai pihak serta element masyarakat tak terkecuali adik adik siswa sekolah yang merupakan generasi penerus bangsa, dengan menerjunkan Tim Srikandi Tangguh (perempuan Sibat Lawen).

Ketua Tim Sibat Desa Lawen, Kecamatan Pandanarum Adhe Benny Araneta, Sabtu (25/9/2021) saat dihubungi TIMES Indonesia menyampaikan, berbagai kegiatan inovatif dan kreatif disiapkan untuk menyasar adik adik sekolah baik tingkat SD dan SMP yang berada diwilayahnya.

“Edukasi dan sosialisasi tentang pengetahuan PHBS dan Cegah Covid -19 kami siapkan dengan metode games menarik, tak lupa juga aplikasi permainan Covid Fighter yang berbasis android juga kami kenalkan kepada adik - adik,” paparnya.

Kegiatan sosialisasi, promosi kesehatan dan edukasi dilakukan di beberapa sekolah seperti SDN 1, 2, 3 Lawen, SMPN 2 dan 3 Satap Pandanarum serta SDN 2 Pingitlor.

Siswa-diajarkan-bagaimana-cara-mencuci-tangan-pakai-sabun.jpgSiswa diajarkan bagaimana cara mencuci tangan pakai sabun, penerapan 5M, edukasi sekolah ramah anak dan ramah lingkungan, tips aman disekolah (FOTO : Muchlas Hamidi/ TIMES Indonesia)

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan kegiatan penyemprotan disinfektan menggunakan bahan Eco Enzym  yang ramah lingkungan diseluruh sekolah dan beberapa fasilitas umum seperti Pasar Lawen, Masjid, Mushola dan Balai Desa.

Sementara itu Koordinator Kegiatan Promkes Sisil Rahayu mengatakan, diterjunkannya Tim Srikandi Sibat ini diharapkan dapat optimal memberikan peran serta dalam upaya mencetak generasi muda yang sehat, cerdas, tangguh dan berkualitas.

“Perempuan lebih dekat dengan anak anak, sehingga bahasa yang disampaikan biasanya akan lebih mengena dan bermakna karena sifat keibuan yang dimiliki,“ jelasnya.

Tak sedikit dari siswa juga bercerita dan curhat tentang kebiasaan yang harus dirubah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terlebih dimasa pandemi Covid -19 yang saat ini masih terjadi.

Siswa diajarkan bagaimana cara mencuci tangan pakai sabun, penerapan 5M, edukasi sekolah ramah anak dan ramah lingkungan, tips aman disekolah.

Tidak pernah ketinggalan, Tim Sibat juga membagikan masker serta bingkisan kepada seluruh peserta sebagai bentuk kasih sayang serta penerapan protokol kesehatan.

Sementara para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Karena dilakukan sesuai porsi dan kemampuan siswa. Namun yang terpenting lagi bagi tim, pengenalan langkah antisipasi dini dan merubah mindset warga ini menjadi sangat penting saat situasi seperti saat ini.

Terlebih di daerah Banjarnegara Utara, yang notabene berada di daerah ketinggian terpencil dan rawan bencana  alam. Hal ini dibenarkan oleh Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara dr Amalia Desiana.

"Mereka memang harus diberi bekal pengetahuan dan wawasan kebencanaan  karena berada di daerah pegunungan. Karena masih dalam situasi pandemi Covid-19 tentunya budaya prokes terus digaungkan kepada mereka," kata Dr Amalia Desiana, Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara dr Amalia Desiana. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES