Peristiwa Daerah

Pemkot Malang Lakukan Sampling Swab PTM, Wali Kota Sutiaji Minta Perkuat Testing Pelajar SD

Jumat, 24 September 2021 - 21:27 | 47.24k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat mendampingi pelajar saat melaksanaan kegiatan swab antigen di SDN Bunulrejo 2 Malang, Jumat (24/9/2021). (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat mendampingi pelajar saat melaksanaan kegiatan swab antigen di SDN Bunulrejo 2 Malang, Jumat (24/9/2021). (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGWali Kota Malang Drs. H. Sutiaji didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang Suwarjana, SE., MM dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang dr. Husnul Muarif melakukan peninjauan sampling swab antigen bagi para pelajar SD, SMP dan juga para guru di SDN Bunulrejo 2 Malang dan SMPN 20 Malang, Jumat (24/9/2021).

Sutiaji mengatakan, pelaksanaan swab antigen yang dilakukan secara reguler mulai hari ini, nantinya menguatkan testing dan juga memperlancar kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang sudah berjalan hampir tiga pekan. Pada giat ini, sekitar delapan pelajar dan total 85 guru maupun tenaga non-guru menjalani swab antigen yang telah disediakan oleh Pemkot Malang.

"Mudah-mudahan ini akan membawa situasi yang mengenakan bagi kita semua. Tapi tetap kita waspada, makannya kita lakukan testing dan testing terus ya," ujar Sutiaji.

Nakes.jpgTerlihat para petugas Labkesda Dinkes Kota Malang saat berjalan dan bersiap memfasilitasi pelayanan swab antigen bagi guru dan pelajar. (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

Terlepas dari isu klaster PTM yang telah terjadi di beberapa kota di luar Kota Malang, Sutiaji menyebutkan bahwa hal ini merupakan program lanjutan yang telah dilakukan sejak pandemi Covid-19 masuk di Kota Malang. "Ini juga antisipasi. Terlepas kemarin itu ada atau tidak adanya informasi klaster sekolah, tapi ini sudah menjadi program sebetulnya. Bahwa pelajar dan guru dilakukan testing secara reguler bukan insidental," ungkapnya.

Saat melakukan peninjauan, Sutiaji menekankan bahwa yang perlu dilakukan swab secara masif adalah para pelajar, khususnya bagi pelajar SD. Sebab, tak semua pelajar SD mengikuti vaksinasi, karena memang batasan usia penerima vaksin yang di atas umur 12 tahun dan hanya sebagian besar menyasar pelajar SD di kelas VI saja. 

"Kalau siswa SMP dan SMA mungkin perlahan tapi pasti sudah tervaksin. Tapi justru untuk SD ini nanti akan kita kuatkan testingnya, karena SD kelas VI pun tidak semuanya bisa di vaksin," tegasnya.

Sutiaji-PTM.jpgWali Kota Malang, Sutiaji menyapa para guru saat melakukan peninjauan sampling swab antigen bagi pelajar dan guru, Jumat (24/9/2021). (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

Menurut Sutiaji, untuk pelaksanaan swab bagi guru tak mengalami kendala. Hal ini karena memang selain telah tervaksin, tak perlu juga meminta persetujuan. Akan tetapi, bagi para pelajar, Sutiaji meminta Disdikbud Kota Malang untuk mengirimkan surat edaran kepada para wali murid bahwa anaknya akan menjalani swab antigen guna mencegah klaster PTM.

"Kalau sewaktu-waktu anaknya swab, mohon diizinkan. Ketika keberatan ya bilang saja tidak apa apa. Tapi ini kan untuk kebaikan kita semua. Jadi kita lakukan untuk guru dan pelajar," katanya.

Kepala Dinkes Kota Malang dr. Husnul Muarif membeberkan bahwa saat ini alat swab antigen yang tersedia 25 ribu alat. Lalu, sesuai arahan Wali Kota Malang, nantinya akan terus ditambah sesuai yang dibutuhkan. "Kita akan maksimalkan ya. Untuk yang hari ini Alhamdulillah negatif semua," imbuhnya.

Sutiaji-PTM-2.jpgWali Kota Malang, Sutiaji didampingi Kepala Dinkes Kota Malang saat mengecek hasil Swab Antigen para guru dan pelajar, Jumat (24/9/2021). (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kota Malang Suwarjana menjelaskan bahwa pelaksanaan swab ini memang benar guna mengantisipasi klaster sejak dini. "Kita antisipasi sejak dini, karena daerah lain kan ada klaster sekolah. Jangan sampai nanti di Kota Malang ada, makannya kita lakukan ini (swab)," tuturnya.

Suwarjana merincikan bahwa untuk guru SD dan SMP di Kota Malang sendiri ada sekitar 13 ribu dan untuk pelajar ada sekitar 45 ribu yang nantinya akan melakukan swab antigen. "Nanti akan kita lakukan secara periode dan rutin di sekolah-sekolah lain juga. Saat ini masih sampling. Kemudian untuk pelajar itu mutlak harus ada izin orang tua. Jadi akan kita acak dan rutinkan segara," pungkasnya.

Salah satu guru di SDN Bunulrejo 2 Malang, Siti Aminah memberikan apresiasi dan berterima kasih telah diberi fasilitas untuk pelaksanaan swab antigen tersebut. Hal ini pastinya akan semakin membuat para pelajar dan para guru merasa aman saat melaksanakan PTM di sekolah. Terlebih para guru yang sudah menjalani vaksinasi, tentunya juga membuat pelaksanaan PTM semakin lancar dan bisa terus berjalan.

Diskominfo-Pemkot-Malang.jpg

"Dengan adanya swab antigen ini, kami sangat berterima kasih kepada Bapak Wali Kota Malang yang telah memberi fasilitas dan kepercayaan kepada kami. Bulan Maret lalu juga sudah vaksin, sehingga guru dan anak-anak sehat," katanya.

Sementara itu, pelajar kelas 7C dari SMPN 20, Keisya Ayu Almaira Putri yang baru pertama kali melakukan swab merasa sedikit tegang dan sakit. Namun dengan bantuan dan semangat yang langsung diberikan oleh Wali Kota Malang. Dia merasa sangat nyaman dan berharap bisa dilakukan secara terus menerus kepada seluruh pelajar agar dirinya dan seluruh pelajar merasa nyaman dan aman saat melaksanakan PTM.

"Saya baru pertama kali ini. Tadi agak sakit. Tapi ada pak Wali Kota Malang Sutiaji yang ada di sebelah saya beri dukungan itu buat saya tenang. Ini juga buat saya gak takut lagi kalau ada Covid-19 dan PTM Terbatas ini bisa berjalan terus, semoga tidak dihentikan lagi PTM," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES