Pendidikan

Sambut Pembangunan Industri, Mahasiswa Polindra Diperkenalkan Petrochemical

Jumat, 24 September 2021 - 20:52 | 55.13k
Seminar teknologi perkenalan Petrochemical di kampus Polindra. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Seminar teknologi perkenalan Petrochemical di kampus Polindra. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Demi menyongsong pembangunan industri di wilayah kabupaten Indramayu, mahasiswa Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) diperkenalkan terkait industri Petrochemical yang akan dibangun.

Perkenalan tersebut dilakukan dalam seminar teknologi untuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Indramayu, di auditorium kampus Polindra, Jumat (24/9/2021).

Dalam seminar tersebut, dihadirkan beberapa tokoh dari Pertamina, seperti Manager Human Capital Refinery Unit VI Balongan (PT Kilang Pertamina Internasional) Gusman Adiwardhana, Lead of Process Engineering Refinery Unit VI Balongan (PT Kilang Pertamina Internasional) Jefri A. Simanjuntak, serta Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu Sri Wulaningsih.

Dalam kesempatan tersebut, Gusman Adiwardhana selaku Manager Human Capital memaparkan, bahwa keberadaaan Petrochemical di Kabupaten Indramayu akan mengurangi kebiasaan impor, dan bisa menghasilkan produk sendiri di Indramayu. Hal ini akan semakin meningkatkan devisa negara, Pendapatan Asli Daerah (PAD), perkembangan ekonomi di Indramayu, dan lain-lain.

"Petrochemical juga akan menyerap banyak tenaga kerja lokal, seperti dari mahasiswa Polindra ini," jelasnya.

Sementara menurut Jefri A. Simanjuntak selaku Lead of Process Engineering, Petrochemical saat ini masih dalam tahap penyiapan lahan, kemudian juga akan diadakan reklamasi. Dan nantinya, proyek ini akan menggunakan emisi yang rendah, sehingga aman untuk lingkungan sekitar.

"Kita ingin memproduksi bahan bakar dengan emisi rendah dan ramah lingkungan," tuturnya.

Sedangkan menurut Sri Wulaningsih selaku Kepala Disnaker Kabupaten Indramayu, kehadiran Petrochemical di Indramayu menjadi harapan, peluang, dan tantangan bagi pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Indramayu.

Saat ini, Disnaker sedang menyongsong dan menyambut kehadiran investor, dan membuka peluang seluasnya, dengan melengkapi berbagai regulasi, dan memberikan kemudahan investor supaya bisa masuk di Kabupaten Indramayu.

"Dimulai dari Petrochemical masuk, yang lain bisa menyusul," tuturnya.

Menurut Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polindra, Emin Haris, seminar ini memberikan edukasi dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi pembangunan Petrochemical di Kabupaten Indramayu. Sehingga nantinya, mahasiswa bisa tahu apa yang harus dipersiapkan.

"Bagaimana edukasi ini dilakukan, sehingga mahasiswa mengenal potensi dirinya, dalam menghadapi era industri," ujarnya.

Hal senada dituturkan oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Polindra, Mahfud, seminar ini sendiri yang pertama kali dilakukan. Tujuannya untuk mengenalkan kepada para mahasiswa, terkait perkembangan era industri, dalam hal ini adalah pembangunan industri Petrochemical.

"Diharapkan, mahasiswa bisa mempersiapkan diri, untuk bisa menjadi bagian dari Petrochemical ini," harapnya.

Seperti diketahui, Petrochemical Pertamina atau Petrochemical Complex Jabar merupakan hasil kerja sama Pertamina dan CPC Taiwan, dengan nilai investasi sekitar Rp 100 triliun. Penandatanganan Frame Work  Agreement (FWA) antara Pertamina – CPC Taiwan untuk mengembangkan proyek kelas dunia itu berlangsung pada Oktober 2018.

Pemerintah pun telah memutuskan Petrochemical Complex Jabar sebagai phase 3 dalam perluasan lingkup Proyek Strategis Nasional (PSN) Upgrading Kilang Eksisting (RDMP) Provinsi Jawa Barat.

Dalam Petrochemical Complex Jabar, akan dibangun unit naphtha craker berkapasitas satu juta ton etylene yang memiliki skala kelas dunia. Ada pula unit-unit turunan hilir yang layak (feasible) secara ekonomis dan dapat diterima oleh pasar petrokimia domestik dan regional.

Secara keseluruhan, proyek itu membutuhkan luas tanah sekitar 331,92 hektare, yang terdiri dari 2.182 bidang tanah. Lokasinya tersebar di enam desa, yakni Desa Sukaurip, Tegal Sembadra, Sukareja, Balongan dan Majakerta, yang semuanya terletak di Kecamatan Balongan serta Desa Limbangan di Kecamatan Juntinyuat.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES