Pendidikan

Uji Coba PTM di Kota Malang Tak Alami Kendala, Guru dan Pelajar Ingin Terus Berjalan

Jumat, 24 September 2021 - 16:47 | 27.23k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat melakukan peninjauan pelaksanaan PTM di SMPN 5 beberapa waktu lalu. (Foto: Humas Pemkot Malang/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat melakukan peninjauan pelaksanaan PTM di SMPN 5 beberapa waktu lalu. (Foto: Humas Pemkot Malang/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang telah berjalan hampir tiga pekan ini terus dievaluasi. Hasil evaluasi tersebut menjadi acuan untuk terus melakukan PTM dan melakukan beberapa kelonggaran syarat PTM.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, selama pelaksanaan uji coba PTM ini, tak ada kendala apapun. Terlebih, para pelajar merasa senang bisa kembali bersekolah dan ingin terus melaksanakan PTM.

Menurut Sutiaji, selama hampir tiga pekan ini juga tak ada keluhan dari pelajar, wali murid ataupun guru. Akan tetapi, ia ingin melakukan secara bertahap untuk bisa mengadaptasi kebiasaan baru ini.

"Alhamdulilah aman tak ada keluhan. Justru anak-anak senang kepingin masuk terus, karena apapun kebiasaan baru ini dan daring kemarin kan perlu proses. Jadi kalau kita lihat dari nilainya, berkisar 70 persen," ujar Sutiaji, Jumat (24/9/2021).

Wali Kota Malang Sutiaji ab

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana menjelaskan bahwa setiap hari Sabtu seluruh sekolah mengirimkan hasil evaluasi kepada Disdikbud Kota Malang untuk kembali diolah dan dirapatkan.

Selama evaluasi tersebut, menurut Suwarjana tak ada kendala apapun dan para Wali murid yang awalnya takut dan canggung anaknya melaksanakan PTM, saat ini berangsur baik. "Sekarang mengikhlaskan putra putrinya untuk PTM. Lalu imunitas mereka meningkat. Anak-anak senang, guru senang dan orang tua pun juga begitu," ungkapnya.

Terlebih, selama pelaksanaan PTM pun untuk bus sekolah juga tetap dioperasikan menyesuaikan jam pulang dan jam berangkat para pelajar.

"Kita juga siapkan masker jika para pelajar tak membawa masker cadangan. Nanti kita lihat perkembangannya ya. Harapannya lebih bagus agar terus bisa berjalan dan jam pelajaran akan kita sesuaikan saat ada pelonggaran," tuturnya.

Perlu diketaui, pelaksanaan PTM saat ini ada beberapa sekolah yang menerapkan ganjil genap dan atapun yang melakukan pembagian kelas. Kemudian untuk jam pelajar, hanya dibatasi sekitar 4 jam saja saat melaksanakan PTM dalam sehari.

Terpisah, salah satu guru di SDN Bunulrejo 2, Siti Aminah menyebutkan selama pelaksanaan PTM ini, para pelajar ingin untuk bisa terus berjalan. Sebab, selain mereka kangen akan suasana sekolah, pembelajaran secara langsung juga mempermudah mereka memahami materi, sehingga tak kesulitan untuk belajar dan melakukan ujian.

"Anak-anak di sini minta ketemu dua kali dalam seminggu. Jadi kalau di kita pelaksanaan 50 persen dengan sistem ganjil genap. Anak-anak sangat semangat saat PTM, karena lebih suka bertemu dan bisa memotivasi mereka juga," bebernya.

Siti pun berharap, kedepan nantinya pelaksanaan PTM bisa dilakukan dengan 100 persen dengan syarat bagaimana kondisi pandemi Covid-19 ini bisa membaik.

"Saat ini walau terbatas, anak-anak suka dan mudah memahami. Ya keinginan kita semua itu bisa 100 persen ya PTM. Semoga terhindar dari kondisi ini (Pandemi Covid-19) dan lekas membaik," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES