Pemerintahan

Hari Tani Nasional, Wagub Jatim Emil Dardak Kunjungi Magetan

Jumat, 24 September 2021 - 15:42 | 42.89k
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat membuat pupuk cair bersama Bupati Magetan, Suprawoto. (FOTO: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat membuat pupuk cair bersama Bupati Magetan, Suprawoto. (FOTO: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim), Emil Dardak melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Jumat (24/9/2021), tepat di peringatan Hari Tani Nasional ke-61 tahun 2021.

Salah satu agendanya menghadiri Workshop Petani Gemilang Magetan dan Gerakan Magetan Pertanian Organik (GEMPOR) di Desa Sumursono, Kecamatan Karas. Di sana dia melihat hasil dari pertanian. Mulai dari beras organik hingga pembuatan pupuk cair dan kompos organik.

Menariknya, dalam kesempatan itu Wagub Emil Elestianto Dardak ikut mencoba membuat pupuk cair organik yang dipandu oleh salah satu penggerak komunitas Gempor, Muhammad Dwicandra Saputra.

Emil-Elestianto-Dardak-2.jpgWakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menerima produk Beras Sehat Nusantara dari komunitas GEMPOR. (FOTO: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

"Hari ini saya kesini untuk melihat langsung karya dari pemuda milenial Magetan ini dengan membuat pupuk full organik dan semi organik yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia yang kurang baik untuk tanah," ujarnya.

Dikatakannya, apa yang dilakukan para pemuda tersebut cukup menginspirasi dan sejalan dengan Gerakan Millenial Cerdas Cemerlang (GEMILANG), apalagi saat ini zat hara yang berada dalam tanah semakin berkurang karena masih banyaknya petani yang menggunakan pupuk kimia.

"Unsur hara tanah menghilang karena terlalu banyak menggunakan pupuk kimia, dan yang rugi akhirnya petaninya sendiri. Selain itu tadi kita juga sudah melakukan tes terhadap  pupuk cair organik bahkan sebelum di fermentasi saja sudah ada perbandingan yang jelas dari konduktifitas dari mikroorganisme yang ada dalam pupuk cair tersebut," ungkapnya.

Emil-Elestianto-Dardak-3.jpg

Sementara itu, Penggerak Komunitas GEMPOR, Muhammad Dwicandra Saputra menjelaskan, gerakan organik sebenarnya cukup mudah, murah dan sehat, hanya saja regenerasi petani untuk saat ini masih terbila cukup minim.

"Untuk petani yang tergabung dalam GEMPOR sendiri masih minim, hanya 18 orang saja dengan lahan sekitar 1,5 hektare. Dari situ ada yang menanam padi, kacang maupun porang yang tentunya semua pupuk yang digunakan organik," jelasnya.

Komunitas GEMPOR sendiri saat ini sudah menghasilkan produk pertanian, yaitu produk Beras Sehat Nusantara dengan varietas Mentik Susu, Mentik Wangi dan Beras Tiga Dua. "Kami mengajak para generasi millenial untuk mulai bertani di daerah sendiri, tidak perlu keluar daerah untuk mencari kerja karena bertani itu mudah dan tidaklah kuno," terangnya.

Komunitas GEMPOR mengaku membutuhkan support dari Pemkab Magetan terkait beberapa kendala yang dialami, terutama kekurangan berupa alat vacum packaging, oven pengering gabah dan pemilah beras serta sertifikasi tanah.

Berdasarkan pantauan TIMES Indonesia, Bupati Magetan Suprawoto turut mendampingi Wagub Jatim, Emil Dardak dalam kegiatan tersebut. Pun, bupati berjanji akan berupaya membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh Komunitas GEMPOR di Kabupaten Magetan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES