Peristiwa Daerah

Sambut Musim Penghujan, BPBD Banyuwangi Ingatkan Warga Soal Banjir

Kamis, 23 September 2021 - 16:56 | 57.16k
Jalan raya kawasan Banyuwangi kota saat terendam banjir beberapa bulan yang lalu (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Jalan raya kawasan Banyuwangi kota saat terendam banjir beberapa bulan yang lalu (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banyuwangi atau BPBD Banyuwangi mengimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi datangnya musim penghujan.

BPBD mengingatkan soal ancaman banjir dan tanah longsor akibat dampak hujan yang akan mengguyur sebagian besar wilayah Banyuwangi, jika tidak ada persiapan.

"Jumlah sungai di Banyuwangi mencapai 139 sungai besar yang terletak di sejumlah kecamatan. Sehingga Kabupaten Banyuwangi memiliki potensi yang rawan dengan bencana alam pada saat musim penghujan," kata Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif, Kamis (23/9/2021).

pohon-tumbang.jpg

Bukan hanya banyaknya jumlah sungai saja yang dapat menyebabkan potensi ancaman banjir. Tapi, kondisi sungai juga dapat menjadi penyebab banjir. Seperti faktor pendangkalan maupun penyempitan sungai yang membuat fungsi sungai terganggu.

Ditambah lagi, adanya faktor perilaku warga yang dinilai kurang ramah dengan lingkungan menjadikan kerawanan ini semakin besar. Mengingat, banyaknya masyarakat yang masih membuang sampah rumahan di sungai begitu saja.

"Jadi ada faktor alam, ada faktor pembangunan infrastruktur dan faktor manusia. Kalau manusia ini biasanya mereka membuang sampah sembarang atau ke sungai," ungkap Yusuf.

Selain itu, musim penghujan yang mulai turun di Banyuwangi menjadi ancaman tersendiri bagi sejumlah daerah. Dari catatan mitigasi bencana banjir BPBD Banyuwangi, ada 12 kecamatan yang menjadi daerah rawan longsor dan puluhan desa rawan banjir.

"Dari 25 kecamatan di Banyuwangi ini, ada 12 kecamatan yang rawan terjadi longsor. Mulai Wongsorejo, Kalipuro, Giri, Glagah, Licin, Songgon, Sempu, Singojuruh, Glenmore, Kalibaru, Pesanggaran dan Bangorejo," paparnya.

Tak hanya itu, sejumlah desa di Banyuwangi sendiri juga berpotensi rawan banjir. BPBD mendeteksi ada lebih dari 20 Desa yang menyandang kategori banjir ringan hingga parah.

bpbd-banyuwangi.jpg

"Dari kecamatan Wongsorejo ada beberapa desa berkategori rawan. Kemudian di Kecamatan Kalipuro tepatnya di Desa Ketapang dan di Kecamatan Banyuwangi yakni di Kelurahan Lateng hingga Kelurahan Pakis, terutama yang berdekatan dengan muara sungai," ucap Yusuf.

Di Kecamatan kabat ada 3 desa rawan banjir. Kecamatan Rogojampi ada 4 desa, Kecamatan Blimbingsari 2 desa, Kecamatan Muncar 6 desa dan Kecamatan Purwoharjo ada 1 desa. Terakhir, di Kecamatan Pesanggaran ada 4 desa dan Singojuruh ada 2 desa.

BPBD Banyuwangi juga mengingatkan kepada masyarakat jika disekitar rumah terdapat pohon besar yang dinilai membahayakan dan rawan tumbang, maka bisa dipangkas.

"Sebaiknya ranting pohon itu dipangkas agar aman dan tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Apalagi biasanya musim peralihan berpotensi terjadi angin kencang," pungkas Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif.

Sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG Banyuwangi) mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi hujan lebat disertai angin kencang pada masa peralihan musim kemarau ke musim penghujan atau pancaroba.

Peralihan musim yang terjadi di wilayah tengah hingga sebagian daerah selatan di kabupaten paling timur pulau Jawa ini dimulai sejak awal bulan Oktober hingga pertengahan bulan Juli 2021.

Prakirawan BMKG Banyuwangi, Yustoto Windiarto mengatakan sejumlah kecamatan di wilayah Banyuwangi tengah meliputi Kecamatan Genteng, Songgon, Kalibaru, dan wilayah Gambiran berpotensi terbentuk awan cumulonimbus. Sebagai penyebab terjadinya hujan disertai petir hingga hembusan angin kencang.

"Bagi masyarakat di beberapa wilayah tengah kabupaten Banyuwangi diimbau untuk mengantisipasi terjadinya angin kencang hingga puting beliung dengan memotong dahan pohon yang membahayakan jiwa di sekitar rumah," kata Yustoto terkait antisipasi musim penghujan, Rabu (22/9/2021). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES