Peristiwa Internasional

Prancis dan Amerika Serikat Berupaya Akhiri Pertikaian

Kamis, 23 September 2021 - 15:18 | 29.62k
Akibat Aukus, Prancis tidak akan lagi menjual kapal selam ke Australi.(FOTO: BBC/Getty Image)
Akibat Aukus, Prancis tidak akan lagi menjual kapal selam ke Australi.(FOTO: BBC/Getty Image)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPrancis dan Amerika Serikat berupaya mengakhiri pertikaian setelah gara-gara diumumkannya pakta pertahanan AUKUS antara AS-Inggris-dan Australia.

Paris mengatakan mereka mengetahuinya hanya beberapa jam sebelum pengumuman pakta itu disampaikan ke publik.

Australia membatalkan kontrak pertahanan senilai $40 miliar dengan Prancis untuk pembelian kapal selam dan memilih kapal selam AS sebagai gantinya.

Dilansir Reuters, Presiden Amerika dan Presiden Prancis mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan bahwa  situasi akan diuntungkan dari konsultasi terbuka antara sekutu.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden telah berbicara melalui telepon selama setengah jam pada hari Rabu. Mereka juga akan bertemu di Eropa akhir Oktober.

Prancis marah dan AUKUS itu, seperti diutarakan Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly menyebutnya sebagai "tikaman dari belakang".

Presiden PrancisPresiden Prancis Emmanuel Macron. (FOTO: Reuters)

Presiden Prancis kemudian pekan lalu sempat memerintahkan penarikan duta besar Prancis untuk Washington dan Canberra.

Namun, perkembangan terbaru, Emmanuel Macron akan mengembalikan duta besar untuk Washington. Tidak jelas apakah hal yang sama akan diperlakukan untuk duta besarnya yang di Australia.

Emmanuel Macron akan mengirim duta besarnya kembali ke Amerika Serikat minggu depan setelah Presiden Joe Biden setuju bahwa berkonsultasi dengan Prancis sebelum mengumumkan pakta keamanan dengan Australia dapat mencegah pertikaian diplomatik, kata kedua pihak pada Rabu.

Joe Biden menegaskan kembali bahwa pentingnya keterlibatan Prancis dan Eropa di kawasan Indo-Pasifik.

Pernyataan itu menggarisbawahi pengakuan Amerika Serikat tentang pentingnya pertahanan Eropa yang lebih kuat untuk melengkapi NATO, salah satu proyek unggulan Presiden Macron.

Menurut seorang pejabat AS, Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken dan Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, diperkirakan akan mengadakan pertemuan bilateral, Kamis hari ini di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron akan mengirim utusan kembali ke Amerika Serikat, setelah Presiden AS,Joe Biden menelepon. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES