Wisata

Menggali Potensi Desa Bejijong sebagai Desa Wisata Majapahit di Kabupaten Mojokerto

Kamis, 23 September 2021 - 13:55 | 98.24k
Situs Siti Inggil yang diyakini sebagai makam raja pertama kerajaan Majapahit, Raden Wijaya, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Kamis (23/9/2021)(Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)
Situs Siti Inggil yang diyakini sebagai makam raja pertama kerajaan Majapahit, Raden Wijaya, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Kamis (23/9/2021)(Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTODesa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto resmi dinobatkan salah satu dari 50 desa wisata terbaik dalam program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Mengusung konsep one village multiproduct, desa wisata ini menawarkan beragam produk wisata kebudayaan, kesenian, dan toleransi dalam hidup bermasyarakat.

Beberapa diantara wisata kebudayaan di desa ini adalah Candi Brahu, Petilasan Siti Inggil, Maha Vihara Majapahit, Buddha Tidur, wisata edukasi Rumah Wisata Lemah Toelis, wisata edukasi kesenian teaterikal Sumpah Palapa, Pasar Rakyat Kampung Majapahit, produksi batik khas Majapahit, rumah produksi kriya cor kuningan, patung dari batu dan terakota tanah liat, hingga homestay khas dengan arsitektur bergaya Majapahit.

Merangkum dari berbagai sumber informasi, TIMES Indonesia menggali potensi Desa Bejijong sebagai Desa Wisata Majapahit.

1. Situs Siti Inggil

Situs Siti Inggil diyakini sebagai makam pendiri kerajaan Majapahit sekaligus raja pertama Majapahit, yaitu Raden Wijaya. Situs ini terletak di ujung Barat Dusun Kedungwulan, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Suasananya sejuk karena diapit oleh lahan persawahan. Pepohonan dalam situs ini juga membuat suasana cukup rindang. Bangunan Siti Inggil memiliki luas 15x15 dengan struktur batu bata kuno peninggalan kerajaan Majapahit.

Terdapat 5 makam di dalamnya. Diantaranya makam Raden Wijaya, Garwo Padmi Ghayatri, Garwo Selir Dhoro Pethak, Garwo Selir Dhoro Jinggo, serta Abdi Kinarsih Kaki Regel. Situs ini ditemukan oleh warga sekitar tahun 1965. Saat itu terkubur tanah sehingga berupa gundukan yang di atasnya ditumbuhi ilalang.

2. Budha Tidur

Patung Budha TidurPatung Budha Tidur di kompleks Maha Vihara, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Kamis (16/9/2021)(Foto: Menparekraf RI for TIMES Indonesia)

Patung Budha Tidur ini terdapat di kompleks Maha Vihara, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Maha Vihara Mojopahit merupakan Buddhist Centre dan dibayangi oleh Prabu Majapahit dengan bangunan khas Jawa.

Patung Budha Tidur ini merupakan yang terbesar di Indonesia dengan panjang 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter. Patung Budha Tidur ini pernah meraih penghargaan dari MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia).

Patung Budha Tidur sendiri merupakan patung Budha terbesar ketiga di dunia setelah Thailand dan Nepal. Di bawah rupang ini terdapat relief-relief yang menggambarkan kehidupan Buddha Gotama, hukum Karmaphala, dan hukum Tumimbal muncul.

3. Candi Brahu

Candi BrahuCandi Brahu sebagai candi tertua diantara candi-candi di Trowulan. Kamis (23/9/2021)(Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

Candi Brahu menurut beberapa pendapat merupakan candi yang lebih tua dibandingkan dengan candi-candi yang ada di Trowulan. Bahkan lebih tua dari kerajaan Majapahit. Candi ini terletak di Dusun Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Nama Brahu sendiri konon berasal dari kata 'Wanaru' atau 'Warahu', yaitu nama sebuah bangunan suci yang disebutkan di dalam prasasti tembaga 'Alasantan' yang ditemukan kira-kira 45 meter disebelah barat Candi Brahu.

Prasasti ini dibuat pada tahun 861 Saka atau, tepatnya, 9 September 939 M atas perintah Raja Mpu Sindok dari era Mataram kuno.

Demikian beberapa catatan seputar potensi Desa Bejijong sebagai Desa Wisata Majapahit. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES