Ekonomi

Tanam Sayuran Hidroponik, Inspirasi Mahasiswa Rantau Menghemat Keuangan

Rabu, 22 September 2021 - 19:38 | 45.92k
M. Aziz Tri Utomo, mahasiswa UIN KHAS Jember yang berinisiatif berkebun ala hidroponik untuk berhemat. (Foto: Aziz for TIMES Indonesia)
M. Aziz Tri Utomo, mahasiswa UIN KHAS Jember yang berinisiatif berkebun ala hidroponik untuk berhemat. (Foto: Aziz for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Di tengah pandemi Covid-19, semakin banyak orang yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk makanan. Inilah salah satu satu alasan mahasiswa UIN KHAS Jember mengembangkan hidroponik di lahan kontrakan. 

M. Aziz Tri Utomo, menyulap lahan kecil depan kontrakannya didaerah Mangli, Kaliwates menjadi ladang sayuran hidroponik. 

"Mulai menanam hidroponik ini sejak bulan April lalu," kata Aziz kepada TIMES Indonesia, Rabu (22/9/2021). 

Aziz mengungkapkan, bercocok tanam secara hidroponik ini selain mudah, juga merupakan hiburan bagi dirinya yang sedang menempuh tugas akhir. 

"Karena hanya mengerjakan skripsi, jadi untuk healing saya itu bercocok tanam, setelah seharian menghadap laptop terus lihat ijo-ijoan kan jadinya menyejukkan," ungkapnya. 

Sebagai mahasiswa perantauan, Aziz mengatakan, sayuran hidroponik yang ia tanam bisa menolong kebutuhan keuangannya.

Tanaman HidrophonikTanaman pangan hidroponik yang dikembangkan Aziz di lahan kontrakannya tampak segar. (Foto: Aziz for TIMES Indonesia)

Pasalnya, sayuran tersebut ia konsumsi secara pribadi dengan teman kontrakannya hingga dibagikan ke tetangga kontrakan. 

"Selain untuk makan sehari-hari, kami juga bagikan ke tetangga. Untuk menghemat pengeluaran juga," papar Aziz. 

Sekali panen, lanjut Aziz, dirinya bisa mengumpulkan 5 kilogram lebih sayuran yang terdapat di 50 lubang tanam. 

Hingga saat ini, Aziz telah berhasil menanam berbagai macam sayuran dengan metode hidroponik.

Semua tanaman, kata dia, tumbuh subur dan selalu panen.

"Untuk saat ini masih sawi dan pakcoy, ke depannya semoga bisa bertambah lagi," tuturnya.

Ia berharap, budidaya hidroponik ke depannya banyak diterapkan oleh masyarakat, mengingat lahan pertanian kedepan akan semakin sempit. 

"Untuk urban farming itu sangat penting dan harus banyak anak muda yang ikut menanam, tidak hanya memakan," papar mahasiswa asli Sidoarjo tersebut. 

Melihat latar belakangnya yang dari kecil suka berkebun, kini ia lebih mendalami berkebun dengan metode hidroponik ketika di bangku kuliah. Hal ini terbukti bahwa ia sering mengikuti kegiatan-kegiatan sesuai hobinya di luar bangku perkuliahan formal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES