Peristiwa Nasional

Inilah Filosofi Tema dan Logo Hari Santri 2021

Rabu, 22 September 2021 - 11:02 | 75.53k
Menag saat meluncurkan tema dan logo Hari Santri 2021. (Foto: Dok. Kemenag/Romadaniel)
Menag saat meluncurkan tema dan logo Hari Santri 2021. (Foto: Dok. Kemenag/Romadaniel)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tema dan logo Hari Santri 2021 telah dirilis oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada Selasa (21/09/2021) kemarin di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta.

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Efendi, Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, perwakilan Kementerian/Lembaga, serta perwakilan ormas-ormas Islam.

“Terus terang saat membuat tema ini, saya tungguin langsung, Pak Menko. Diskusinya pun sampai tengah malam. Ternyata alhamdulillah, tema dan logo untuk Hari Santri ini filosofinya bagus sekali,” ucap Menag dikutip dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/09/2021).

Menag menjelaskan, Hari Santri Tahun 2021 Mengusung tema 'Santri Siaga Jiwa dan Raga', sebagai bentuk pernyataan sikap santri Indonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.

“Siaga Jiwa Raga juga merupakan komitmen seumur hidup santri untuk membela tanah air yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren,” jelas Menag.

Hari-Santri.jpgTema Hari Santri 2021. (Foto: Dok. Kemenag)

Siaga Jiwa, tegas Menag, bermakna pula bahwa santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran Islam rahmatan lil’alamin serta tradisi luhur bangsa Indonesia.

“Karenanya, santri tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak pemikiran dan komitmen terhadap persatuan dan kesatuan Indonesia,“ tegasnya.

Sedangkan siaga Raga berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk Indonesia. Karenanya, santri tidak pernah lelah berusaha dan terus berkarya untuk Indonesia.

“Jadi, Siaga Jiwa Raga menjadi sangat penting di era pandemi Covid-19 sekarang ini, di mana santri tetap disiplin dan tidak boleh lengah dalam melaksanakan protokol kesehatan 5M+1D (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas dan Doa) demi kepentingan bersama,” tutur Menag.

Logo Hari Santri 2021

Hari-Santri-2.jpgFilosofi logo Hari Santri 2021. (Foto: Dok. Kemenag) 

Sementara, logo Hari Santri 2021 kali ini memiliki desain warna-warni yang memberikan kesan lebih fresh.

“Kalau kita perhatikan tiap bagian logo ini, menggambarkan berbagai aktivitas yang seringkali dilakukan kaum santri, dan filosofinya sangat dalam juga,” ungkap Menag.

Pertama, logo menggambarkan posisi shalat. Ini menggambarkan bahwa para kaum santri senantiasa berserah diri kepada Tuhan sebagai puncak dari kekuatan jiwa dan raga. “Kedua, ada yang menggambarkan posisi sujud. Sujud sebagai aikhtiar dan ketulusan agar pandemi cepat berlalu,” ujar Menag.

Ketiga, lambang yang menunjukkan dua orang saling menangkupkan tangan. Ini menunjukkan kebersamaan yang memiliki makna bahwa santri selalu berkolaborasi, bersama dalam suka maupun duka.

Keempat, lambang yang menunjukkan simbol semangat. Ini merupakan keyakinan kaum santri bahwa dengan semangat dan kerja keras, segala sesuatu akan tercapai. Terakhir, menunjukkan simbol seseorang yang berbagi. “Ini menunjukkan para santri berbagi untuk sesame, dan berbagi untuk Indonesia,” tutur Menag.

Menag menambahkan, bahwa warna-warni pada logo Hari Santri 2021 merupakan gambaran dari luapan semangat dan kolaborasi santri untuk mengabdi kepada negeri dan Ilahi Rabbi. Logo Hari Santri 2021 dapat diunduh pada tautan berikut ini: https://kemenag.go.id/archive/logo-peringatan-hari-santri-tahun-2021. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES