Pendidikan

90 Siswa SMP di Purbalingga Positif Covid-19, PTM Ditunda

Selasa, 21 September 2021 - 20:26 | 22.14k
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM saat memantau situasi di SMPN 4 Mrebet. (FOTO : Humas Pemkab Purbalingga For TIMES Indonesia)
Bupati Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM saat memantau situasi di SMPN 4 Mrebet. (FOTO : Humas Pemkab Purbalingga For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PURBALINGGA – Sedikitnya 90 siswa SMPN 4 Mrebet Kabupaten Purbalingga dinyatakan positif Covid-19 usai dilakukan rapid test antigen pada Senin (20/9/2021).

Bupati Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM mengungkapkan berdasarkan informasi dari Kepala SMPN 4 Mrebet, ledakan kasus tersebut terjadi pada tahap persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

“Berdasarkan informasi yang diterima dari 300an siswa, ternyata 90 diantaranya terkonfirmasi positif,” kata Bupati saat meninjau lokasi SMPN 4 Mrebet  di Desa Tangkisan, Selasa (21/9/2021).

Sebagai langkah awal, 90 siswa dengan hasil antigen positif tersebut dikumpulkan untuk menjalani isolasi terpusat yang bertempat di ruang-ruang kelas SMPN 4 Mrebet.

Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Purbalingga kemudian menyiapkan sarana dan prasarana serta tenaga kesehatan di lokasi isolasi terpusat tersebut.

90 Siswa SMP di Purbalingga Positif Covid 19,

Sebagian besar mereka adalah OTG (orang tanpa gejala) dan baru dilakukan rapid test antigen yang akurasinya 90%.  "Untuk memastikan, setelah ini, dari Dinkes akan melakukan tes PCR kepada 90 siswa. Jadi nanti yang betul-betul dari hasil tes PCR positif itu yang melakukan isolasi terpusat,” kata Bupati.

Kepada orang tua/wali murid dari 90 siswa ini diminta untuk tenang, karena anak-anak mereka tetap dalam pantauan ketat dari tim kesehatan dan mendapatkan fasilitas sarpras yang memadai. Setelah hasil test PCR keluar maka akan dilakukan tracing terhadap mereka yang kontak erat dengan siswa yang positif.

Atas kejadian ini, Bupati Tiwi menegaskan pelaksanaan PTM di Kabupaten Purbalingga ditunda sementara. “Sampai dengan adanya evaluasi lebih lanjut. Kita akan membuat SOP (standar operasional prosedur) yang lebih rigid lagi terkait pelaksanaan PTM,” lanjutnya.

Sementara itu Ketua DPRD Purbalingga HR Bambang Irawan SH menemukan ada sekolah-sekolah yang ‘kucing-kucingan’ melakukan PTM tanpa adanya koordinasi dari Tim Gugus Tugas. Oleh karenanya ia meminta agar Bupati bisa bersikap tegas terhadap sekolah yang melakukan praktik demikian.

"Saya harap, ini disikapi dengan tegas oleh Bupati, salah satunya bagi sekolah-sekolah negeri, khususnya yang berani melakukan seperti itu tanpa adanya koordinasi mestinya diberi punishment, bila perlu berhentikan kepala sekolahnya,” lanjutnya usai mengikuti rakor virtual penanganan Covid-19 di Jawa Tengah dari Pringgitan Pendopo Dipokusumo.

Ia menambahkan berdasarkan data cakupan vaksinasi dosis 1 Kabupaten Purbalingga, masih berkisar 22%. "Artinya jika melihat standarisasi kelayakan untuk melaksanakan PTM masih sangat mengkhawatirkan," Ketua DPRD Purbalingga HR, Bambang Irawan SH. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES