Peristiwa Daerah

IDI Papua Minta Pemerintah Beri Jaminan Keamanan untuk Nakes Korban Serangan di Puskesmas Kiwirok

Minggu, 19 September 2021 - 19:35 | 47.10k
Serangan kriminal di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. (FOTO: IST)
Serangan kriminal di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. (FOTO: IST)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Papua meminta pemerintah memberikan jaminan keamanan dari pemerintah untuk para tenaga kesehatan (nakes) yang selamat dari serangan kriminal di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.

IDI wilayah Papua telah mengirimkan surat pada Gubernur Papua untuk meminta jaminan keamanan dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat. Namun hingga saat ini belum mendapat tanggapan.

Ketua IDI Papua dr. Donald Aronggear, Sp.B(K) meminta agar pemerintah, baik pusat juga daerah segera memberikan respon terkait permintaan jaminan keselamatan. 

Hingga saat ini, bantuan dan kerjasama masih dilakukan bersama dari TNI dan Polri di Papua yang membantu proses evakuasi hingga menyediakan fasilitas transportasi. 

"Kami berharap agar segera ada jawaban dari pemerintah provinsi dan pusat untuk penanganan masalah ini, supaya aktifitas melayani masyarakat terutama di wilayah pedalaman bisa segera dilanjutkan, dan masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan segera bisa ditangani," ucap dr Donald dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/9/2021).

Terdapat sembilan nakes yang selamat dari serangan kelompok kriminal bersenjata pada 13 September lalu. Seluruhnya telah dipindahkan ke Jayapura. Mereka masih dalam penanganan medis dan psikis untuk trauma yang dialami. Salah satu dokter bahkan harus menjalani operasi akibat luka yang cukup serius.

Kesembilan nakes yang bertugas di distrik Kiwirok itu di antaranya, dr. Restu Pamanggi, Marselinus Ola Attanila, Manuel Abi, Martinus Deni Satya, Lukas Luji, Patra, Siti Khodijah, Katrianti Tandila, dan Christina Sampetonapa.

"Kondisi dr Restu Pamanggi yang mengalami fraktur di bagian tangan sudah dioperasi dan sedang dalam proses pemulihan secara medis seraya menjalani pemeriksaan psikis untuk pemulihan secara mental," ungkanya.

Sementara itu, jasad korban meninggal Suster Gabriela Meilani telah diangkat dari jurang dan ditempatkan di lokasi perlindungan terdekat di Kiwirok seraya menunggu evakuasi. Proses evakuasi jenazah oleh helikopter TNI terkendala akibat cuaca buruk serta adanya penembakan.

IDI Papua menegaskan bahwa eluruh pelayanan kesehatan di wilayah Kiwirok, Oksibil, dan Pegunungan Bintang saat ini masih dihentikan. Sebab masih menunggu jaminan keamanan dari pemerintah untuk para tenaga kesehatan yang bertugas.

"Kami meminta pada seluruh pihak untuk memberikan privasi bagi para tenaga kesehatan yang menjadi korban penyerangan tersebut karena masih mengalami trauma," demikia kata Ketua IDI Papua dokter Donald. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES