Kuliner

154 Tempat Wisata di Jatim Sudah Buka, Perhatikan Hal Ini

Minggu, 19 September 2021 - 14:50 | 196.04k
Lokasi Wisata Gunung Bromo yang memadati anak tangga yang akan menuju ke puncak kawah. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Lokasi Wisata Gunung Bromo yang memadati anak tangga yang akan menuju ke puncak kawah. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada Jumat (17/9/2021) lalu di Gedung Negara Grahadi memastikan bahwa dari 254 tempat wisata di Jawa Timur, 154 diantaranya telah mulai dilakukan pembukaan. Jika Anda sudah tidak sabar untuk berwisata, yuk perhatikan beberapa hal ini agar tak lagi ada lonjakan kasus di Jawa Timur akibat banyaknya wisatawan di tempat wisata.

1. Menggunakan Aplikasi PeduliLindungi

Tempat wisata di Jawa Timur memang sudah mulai dibuka, namun wisatawan harus melakukan scan QR Code di aplikasi PeduliLindungi. Hal ini untuk mejaga agar tak ada lonjakan kasus Di Jawa Timur.

Hal ini disampaiakan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta pada Jumat (17/9/2021) lalu. Kata Nico, pengunjung diwajibdkan untuk menscan QR Code di pintu masuk tempat wisata.

"Jadi orang yang keluar dan masuk akan terlihat (di aplikasi PeduliLindungi, red). Kemudian pengunjung menunjukkan atau menscanning QR Code yang sudah terpasang," terang dia.

2. Anak 12 Tahun Kebawah Tidak Boleh Masuk

Sama seperti pembukaan mall, wisatawan tidak diperkenankan untuk membawa anak usia dibawah 12 tahuh. Hal ini karena anak usia dibawah 12 masih belum melakukan vaksinasi.

3. Diterapkan One Gate System

Tempat wisata yang sudah buka di Jawa Timur akan diterapkan one gate system. Sehingga wisatawan hanya bisa masuk dari satu pintu masuk saja. Kawasan wisata Bromo dan Sarangan akan menjadi tempat wisata pertama yang dilakukan uji coba.

"Saya sendiri sudah mengecek dua lokasi. Bromo dan Sarangan. Kami akan gunakan one gate system dan aplikasi PeduliLindungi," jelas Nico.

4. Pelaku Pariwisata Sudah Harus Divaksin

Untuk menjaga tempat wisata agar tak jadi kluster baru penyebaran Covid-19, Pelaku pariwisata harus sudah divaksin. Kapolda mengatakan bahwa pelaku pariwisata yang menjadi sasaran vaksinasi seperti penunggang kuda di Bromo dan masyarakat setempat.

"Kami masifkan vaksinasi kepada seluruh komponen masyarakat yang terlibat di dalam pelaksanaan pariwisata, yaitu pelaku pariwisata sendiri," terangnya.

Selain itu, Kapolda pada Jumat lalu mengataka bahwa  pihaknya sudah mendapatkan telegram dari Mabes Polri. Isinya, membentuk satgas KRD yaitu Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan.

"Sasaran dari satgas ini yaitu satu tempat-tempat keramaian lalu tempat wisata di Jawa Timur dan ketiga, tempat yang dikhawatirkan timbul penyebaran Covid-19," tutur Kapolda Jatim. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES