Peristiwa Internasional

Astronot China Kembali ke Bumi Setelah 90 Hari di Ruang Angkasa

Sabtu, 18 September 2021 - 02:33 | 92.55k
Tang Hongbo, Nie Haisheng, dan Liu Boming pada saat upacara keberangkatan mereka.(FOTO A:BBC/Getty Image)
Tang Hongbo, Nie Haisheng, dan Liu Boming pada saat upacara keberangkatan mereka.(FOTO A:BBC/Getty Image)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tiga astronot China, berhasil kembali ke bumi setelah menyelesaikan misi luar angkasa berawak terpanjang di negara itu.

Tiga astronot itu, Nie Haisheng, Liu Boming dan Tang Honbo menghabiskan waktu 90 hari di modul Tianhe di stasiun luar angkasa China, sekitar 380 km (240 mil) di atas Bumi.

Dilansir BBC, ketiga astronot itu, Kamis dengan menaiki pesawat ruang angkasa berawak Shenzhou-12, diturunkan dari stasiun luar angkasa.

Misi yang berhasil adalah demonstrasi lain dari kepercayaan dan kemampuan China yang tumbuh dalam domain ruang angkasa.

Nie Haisheng, Liu Boming dan Tang Honbo mendarat di gurun Gobi, di Mongolia Dalam sekitar pukul 13:35 waktu setempat (05:35 GMT) pada hari Jumat.

Mereka diluncurkan ke luar angkasa pada 17 Juni 2021 lalu,  telah lepas landas dari gurun yang sama.

Momen touchdown bagi Nie HaishengMomen touchdown bagi Nie Haisheng, Liu Boming dan Tang Honbo.(FOTO: BBC/Shutterstock)

"Saat berada di luar angkasa, ketiga pria itu menyelesaikan berbagai tugas termasuk mengirimkan data eksperimen kembali ke Bumi dan melakukan perjalanan luar angkasa selama berjam-jam," menurut China's, Global Times.

Modul inti dari stasiun ruang angkasa, tempat para astronot tinggal, dikatakan memiliki ruang hidup terpisah untuk setiap astronot dan gym luar angkasa yang dilengkapi dengan treadmill dan sepeda yang dirancang khusus, Global Times melaporkan mengutip China's Aerospace Science and Industry Corp.

China telah membuat langkah dalam ambisi luar angkasanya dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2019, itu menjadi negara pertama yang mengirim robot penjelajah ke sisi jauh Bulan.

Kapsul Shenzhou 12Kapsul Shenzhou-12 mengandung tanda hangus karena panasnya masuk kembali.(FOTO: BBC/Shutyerstock)

Tetapi harus mengembangkan stasiun luar angkasanya sendiri, sebagian karena telah dikeluarkan dari proyek Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Amerika Serikat yang memimpin kemitraan dengan Rusia, Eropa, Kanada, dan Jepang, tidak akan bekerja sama dengan China di orbit. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES