Iwan Setiawan Ungkap Faktor Kekalahan Persela dari Persita

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Pelatih Persela Lamongan, Iwan Setiawan membeberkan faktor yang menyebabkan tim asuhannya harus takluk di tangan Persita Tangerang yang hanya bermain 10 pemain.

Menurut Iwan, hal pertama yang menjadi faktor kekalahan Persela dari Persita adalah persoalan mentalitas pemain.

"Saya tadi bilang ke tim, bahwa sepakbola itu poin terpenting adalah mentality, terus cerminan sikapnya kita apa yang ada di pikiran kita," kata Iwan, usai laga.

Saat unggul jumlah pemain dan begitu mendominasi jalannya pertandingan, para pemain Persela kehilangan fokus.

Mereka terlalu asyik menyerang dan lupa menjaga keseimbangan dalam bertahan.

Situasi itulah yang kemudian berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Persita untuk bisa mencuri gol.

Serangan balik yang dilakukan oleh Pendekar Cisadane  gagal diantisipasi oleh pemain Persela.

"Ini kita bermain di top level, apapun bisa terjadi, karena saya melihat pada saat kita berkompetisi di Liga 1 ini, banyak pemain yang bisa menjadi pembeda. Jadi artinya, mestinya tim ini tetap fokus dan jangan terlena dengan atmosfer pertandingan yang sangat nyaman untuk kami," ujarnya.

Selain persoalan mentalitas, pelatih asal Medan tersebut menilai bahwa anak asuhnya sangat minim kreativitas untuk membongkar kokohnya pertahanan Persita.

"Dibutuhkan suatu kreasi yang harus dilakukan di dalam memecahkan compact defense tadi. mialnya dengan permainan one two touch, dengan long range shooting, dengan penetrasi passsing, dengan penetrasi movement, seperti itu. Jadi hari ini persoalanya adalah pemain-pemain kami tidak punya kreasi yang cukup untuk memecahkan compact defense, itu yang menyebabkan kekalahan kita hari ini," kata Iwan.

Lebih lanjut Iwan Setiawan mengatakan, Persela membutuhkan pemain yang memiliki kreativitas dalam merancang serangan untuk dapat menaklukkan tim yang memiliki pertahanan kokoh seperti Persita.

"Penyebabnya adalah tim ini (Persela) banyak dihuni oleh pemain-pemain muda, dimana ketika lawan sudah melakukan compact defense, mestinya dibutuhkan kreasi dari pemain muda kita. Di pertandingan seperti tadi, memang dibutuhkan pemain muda yang dituntut harus bisa berkreasi untuk memecahkan pertahanan lawan. Nah ini yang akan jadi PR kami," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement