Peristiwa Daerah

Angkut 2 Dump Truck, Kapal Pengayoman IV Terbalik di Segara Anakan Cilacap, 2 Meninggal

Jumat, 17 September 2021 - 16:42 | 115.94k
Kapal Pengayoman IV Terbalik di Segara Anakan, 2 meninggal, 5 selamat, juga angkut 2 dump truck untuk material bangun 3 lapas di Nusakambangan. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)
Kapal Pengayoman IV Terbalik di Segara Anakan, 2 meninggal, 5 selamat, juga angkut 2 dump truck untuk material bangun 3 lapas di Nusakambangan. (FOTO: Estanto Prima Yuniarto/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CILACAPKapal Pengayoman IV yang merupakan kapal penyeberangan milik Kemenkumham RI dikabarkan terbalik di perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (17/9/2021) pagi.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya mengatakan, Kapal Pengayoman IV terbalik di tengah alur dalam perjalanan dari Dermaga Wijayapura Cilacap menuju Dermaga Sodong, Pulau Nusakambangan.

Kapal itu sedang menyeberang, dan berangkat pukul 08.50 WIB dari Dermaga Wijayapura, Cilacap menuju Sodong, Pulau Nusakambangan. Kapal tersebut terbalik pukul 09.00 WIB saat di tengah-tengah antara Dermaga Wijayapura menuju Sodong, Pulau Nusakambangan.

"Kapal terbalik karena angin kencang," jelas Nyoman dalam keterangan pers di Dermaga Wijayapura, Cilacap.

Dalam keterangan pers tersebut, Nyoman didampingi Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi, Danlanal Cilacap Kolonel Laut (PM) Sugeng Subagyo, dan Kalapas Pasir Putih Nusakambangan Fajar Nurcahyo.

evakuasi Kapal Pengayoman IV 2

Dari informasi yang dihimpun menyebutkan, kapal yang dinakhodai Subagyo Antoro itu sandar di Dermaga Wijayapura untuk melaksanakan loading 2 dump truck bermuatan pasir yang akan diseberangkan menuju Dermaga Sodong di Pulau Nusakambangan.

Pasir tersebut digunakan untuk pembangunan lapas baru di Nusakambangan. Saat loading, truk naik ke kapal. Namun seorang tekong kapal compreng, Juhari melihat posisi kapal sudah miring dan hal itu sudah disampaikan kepada nakhoda kapal. Pukul 09.05 WIB, kapal bertolak dari Dermaga Wijayapura menuju Dermaga Sodong.

Dan pukul 09.15 WIB pada saat kapal akan melaksanakan cikar ke kiri menuju ke Dermaga Sodong, kapal terbawa arus kencang dan terhempas angin yang bertiup dari arah selatan menuju utara, sehingga menyebabkan kapal terbalik ke kanan. Pukul 10.00 WIB dilaksanakan evakuasi penyelamatan korban dan dibawa ke RSUD Cilacap.

Namun, pihaknya masih terus mengumpulkan data-data dan menyelidiki lebih lanjut penyebab terbaliknya kapal tersebut. Termasuk akan melakukan penyelaman pada pukul 12.30 WIB untuk mencari apakah ada korban lain selain 7 orang yang ada di manifes kapal.

Selain mengangkut 7 orang, kapal juga mengangkut dua dump truck pengangkut pasir untuk pembangunan lapas baru di Nusakambangan. Nyoman menjelaskan, kapal berangkat dari Wijayapura menuju Sodong pukul 08.50, dan kejadian pukul 09.00.

"Kami tim SAR gabungan bergerak pukul 09.15 tim SAR gabungan dari Lanal Cilacap, Polres, BPBD, Kodim, dan stakeholder terkait bergerak ke lokasi untuk melaksanakan evakuasi pencarian Kapal Pengayoman IV yang terbalik karena dihantam angin kencang dan arus yang kuat," katanya.

Diterangkan, kapal mengangkut dua dump truck pengangkut pasir dan satu kendaraan roda dua. Manifes penumpang berdasarkan CCTV di dalam kapal jumlahnya 7 orang, termasuk ABK dan penumpang. 

"Sekarang kita akan melaksanakan upaya pencarian lagi untuk memastikan apakah masih ada korban lagi di dalam kapal atau terjebak di dalam kapal," imbuh Nyoman.

evakuasi Kapal Pengayoman IV 3

Untuk itu, pukul 12.30 akan mengadakan penyelaman lagi guna memastikan korban yang ada di kapal. Ditanya penyebab utama terbaliknya kapal, Nyoman mengatakan masih diselidiki.

Terkait posisi miring, ia menegaskan bahwa sekarang ini  cuaca sedang ekstrem, seperti angin bertiup kencang, arus air juga deras. "Karena membawa truk yang berisi pasir dan kapal sedang bergerak. Dan waktu miringnya kapal, langsung oleng dan terbalik," jelasnya.

Mengenai kapal, ia mengungkapkan bahwa kapal layak jalan dan dibuat tahun 2012. Pihaknya juga tak menampik bahwa pada saat truk miring, kita nggak bisa melihat.

Karena kapal itu oleng, miring, katanya, maka beban akan tergeser ke pinggir kapal dan langsung terbalik karena dihantam arus dan angin kencang. Upaya yang kini dilaksanakan adalah melaksanakan penyelaman.

Apakah kapal overload, Nyoman menyatakan tidak. Sebab kapal hanya membawa material untuk pembangunan tiga lapas baru.

Terkait alur lalu lintas kapal, Kapolres mengatakan pelabuhan masih ditutup, karena masih ada pencarian. Takutnya ada korban baru, dan alur masuk ke dermaga di Pelindo III ini dihentikan sementara hingga dinyatakan clear. "Untuk titik-titik yang rawan akan kira kasih suar sebagai tanda bagi kapal-kapak yang akan melintas," ungkap Leganek.

Ia mengharapkan ini tidak mengganggu karena takutnya bersenggolan dengan kapal yang karam tadi atau barang muatan yang ada di bawahnya. Menurutnya hal ini sedang dievaluasi. Dan satu tim akan mencari muatan kapal agar tidak mengganggu traffic daripada lalu lintas kapal yang ada di sini.

"Untuk pelampung ada. Lima korban selamat masih di RS untuk dilakukan observasi. Segara Anakan merupakan pelabuhan khusus dan yang melintas orang-orang itu saja. Dan dua orang yang meninggal itu merupakan pegawai dan sopir truk, bukan umum," ucap Kapolres.

Kalapas Pasir Putih Nusakambangan Fajar Nurcahyo kembali mengatakan bahwa kapal dibuat tahun 2012 tapi operasionalnya sejak 2009. "Kita usul ke pimpinan untuk selalu memperhatikan transportasi, khususnya kapal maupun sarana transportasi lainnya untuk petugas seluruh lapas karena ada 9 lapas," katanya.

Kapal yang tenggelam tersebut telah pula menjalani perawatan terakhir sekitar 3-4 bulan lalu. Dan kapasitas muatan sebesar 134 ton, dan masih normal.

Danlanal Cilacap menjelaskan, gambaran evakuasi kapal nantinya bahwa kapal akan ditarik ke pinggir dan jangan sampai mengganggu arus pelayaran kapal-kapal yang akan melaksanakan kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Pelindo III.

"Kapal itu mengangkut sudah salama sekitar dua bulan dibantu kapal cadangan yang ada, supaya tidak mengganggu ," papar Sugeng Subagyo, Danlanal Cilacap menjawab awak media.

Nama-nama korban terbaliknya Kapal Pengayoman IV di Segara Anakan, Kabupaten Cilacap ini di antaranya Subagyo Antoro (nakhoda), Dicky (ABK), Melga (ABK), Suheris (sopir truk), Sulianto (penumpang). Sedangkan korban meninggal dua orang, yakni Wahyu (petugas lapas) dan Kardin (sopir truk). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES