Wisata

Menparekraf RI Resmikan Desa Wisata Majapahit Mojokerto

Kamis, 16 September 2021 - 20:42 | 51.13k
Kedatangan Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno disambut antusiasme warga Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Kamis (16/9/2021)(Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)
Kedatangan Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno disambut antusiasme warga Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Kamis (16/9/2021)(Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTO – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesi (Menparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Desa Bejijong sebagai Desa Wisata Majapahit.

Desa Bejijong masuk dalam nominasi 50 desa wisata dari 1.831 Desa wisata terbaik di Indonesia. Peresmian yang sempat diwarnai kerumunan ini dilakukan di Maha Vihara Majapahit, Kamis (16/9/2021).

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Sandiaga Salahuddin Uno. Desa Bejijong dinilai memenuhi tujuh aspek penilaian, termasuk data-data beserta legalitasnya. Sandiaga Uno juga melihat Bejijong sebagai satu contoh ideal, untuk melihat contoh harmoni dan toleransi umat beragama berjalan mesra.

Sandiaga mengungkapkan bahwa dalam pengembangan Desa Wisata ini banyak hal yang perlu dikerjakan. Salah satunya adalah peningkatan keterampilan emak-emak sebagai pelaku ekonomi kreatif.

"Mulai dari penempatan sarana dan prasarana, sampai peningkatan keterampilan bagi ibu-ibu khususnya pelaku ekonomi kreatifnya, dan memiliki program-program itu kedepan," ungkap Sandiaga Salahuddin Uno ketika memberi keterangan kepada awak media. Kamis (16/9/2021).

Sandi -sapaan akrabnya- juga mengungkapkan bahwa Desa Bejijong ini akan terus menerus ditingkatkan. Ia melihat Desa Bejijong ini merupakan salah satu desa ideal yang mengusung kearifan lokal dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakatnya.

“Bejijong masuk prioritas kami untuk terus ditingkatkan sebagai destinasi wisata. Saya merasakan yang sangat sepesifik di sini, adalah kearifan lokal tradisi budaya Majapahit dan toleransi beragamanya. Masyarakat Bejijong sekitar 95 persen adalah muslim, tapi di sini juga ada Maha Vihara Majapahit dan wisata religi Sleeping Buddha terbesar ke dua di Asia. Ini cermin persatuan yang sangat baik,” ungkap Sandiaga Uno.

Menparekraf-2.jpgMenparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno didampingi Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati ketika akan menandatangani prasasti bukti peresmian Desa Wisata Majapahit. Kamis (16/9/2021)(Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

Upaya peningkatan ini harus dibarengi dengan sinergi, kolaborasi, dan kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah.

"Harus ada kolaborasi, sinergi dan kerjasama yang baik dengan semua pihak. Tingkatkan terus inovasi, serta adaptasi prokes yang mampu membangkitkan dan mengoptimalkan wisata di Bejijong,” terang Sandi. 

Terpisah, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyampaikan potensi wisata di Kecamatan Trowulan. Banyak sekali situs-situs peninggalan Majapahit. Hal ini membuat masyarakat Mojokerto bangga.

"Kecamatan Trowulan memiliki banyak situs peninggalanan kerajaan Majapahit. Sebagai salah satu kerajaan besar di Nusantara, kami di Kabupaten Mojokerto tentunya sangat bangga dengan akar sejarah dan kebudayaan Majapahit. Semoga dengan ini, perkembangan dunia pariwisata di Kabupaten Mojokerto terus meningkat,” harap Bupati perempuan pertama ini.

Beberapa wisata budaya dan sejarah yang bisa dikunjungi di Bejijong antara lain Candi Brahu, Petilasan Siti Inggil, Maha Vihara Majapahit, Buddha Tidur, wisata edukasi Rumah Wisata Lemah Toelis, wisata edukasi kesenian teaterikal Sumpah Palapa, Pasar Rakyat Kampung Majapahit, produksi batik khas Majapahit, rumah produksi kriya cor kuningan, patung dari batu dan terakota tanah liat, hingga homestay khas dengan arsitektur bergaya Majapahit.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES