Indonesia Positif

Pembangunan Saluran Drainase di Sepanjang Jalan Suhat Kota Malang Batal Terealisasi

Kamis, 16 September 2021 - 20:47 | 64.16k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat melakukan sidak di kawasan Jl Soekarno-Hatta usai dilanda banjir. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat melakukan sidak di kawasan Jl Soekarno-Hatta usai dilanda banjir. (Foto: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Rencana Pemkot Malang untuk membangun crossing saluran drainase di sepanjang Jl Soekarno-Hatta (Suhat) batal terealisasi. Hal ini dikarenakan Pemkot Malang saat ini tengah terkendala anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Diah Ayu Kusuma Dewi mengatakan proyek yang sudah diajukan ke Pemprov Jawa Timur tersebut batal, karena anggaran yang dibutuhkan tak ada.

"Gak jadi. Gak ada anggarannya dari provinsi," ujar Diah, Kamis (16/9/2021).

Perlu diketahui, rencana pengajuan pembangunan crossing drainase di sepanjang Jl Suhat tersebut telah diajukan Pemkot Malang ke Pemprov Jatim sejak tahun 2019 lalu.

Crossing drainase yang rencananya bakal dibangun sepanjang 1,8 km itu diproyeksikan membutuhkan anggaran sekitar Rp 128 miliar. Pendanaan itu pun dimintakan kepada Pemprov Jatim, lantaran lokasi area merupakan jalan protokol milik provinsi.

"Kami sudah koordinasikan dan memang dari sana (Pemprov Jatim) tidak ada anggarannya. Jadi ya gak jadi," ungkapnya.

Diah mengakui, rencana pembangunan drainase tersebut sebenarnya sangat diperlukan. Sebab, hal itu digunakan untuk mengatasi permasalahan banjir di kawasan sepanjang Jl Suhat. Terlebih lagi, saat musim hujan datang, kerap kali terjadi banjir.

Akan tetapi, karena kendala anggaran dari Pemprov Jatim, DPUPRPKP Kota Malang mau tidak mau harus memaksimalkan strategi penanganan banjir lainnya. Strategi tersebut, salah satunya adalah dengan terus melakukan pemantauan melalui Satgas PUPR untik kondisi drainase di wilayah Kota Malang, terutama saat musim hujan tiba dan mengguyur kawasan tersebut.

"Tetap kita maksimalkan dengan menggerakan lagi GASS (Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen). Jadi kalau misal hujan, tim Satgas saya minta keliling terus. Sementara itu yang kami lakukan," pungkasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES