Peristiwa Daerah

Kreatif Saat Pandemi, Ibu di Kabupaten Malang Ini Kembangkan Usaha Setrika Keliling

Kamis, 16 September 2021 - 17:30 | 64.48k
Ibu Nur Khabibah yang mengembangkan usaha Setrika Keliling di Turen, Kabupaten Malang. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia)
Ibu Nur Khabibah yang mengembangkan usaha Setrika Keliling di Turen, Kabupaten Malang. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kondisi Pandemi saat ini bukan menjadi alasan sulit berkreasi. Buktinya, ibu di Kabupaten Malang ini justru bisa berkreasi usaha setrika keliling, ketika Pandemi yang belum berakhir hingga saat ini.

Ibu tersebut, Nur Khabibah, 40 tahun, warga Jalan Kauman, Dusun Wonokasian, Desa Pagedangan, Turen, Jawa Timur. Karena Pandemi, membuat permintaan terhadap usaha jasa laundry miliknya menurun.

Hal tersebut membuat ibu dua anak ini memutar otak supaya tetap mendapatkan pendapatan saat Pandemi. Akhirnya, dia mengembangkan usahanya yakni Setrika Keliling. Berbekal sepeda motor miliknya, kemudian menambahkan gerobak bikinan sendiri.

Usaha Setrika Keliling 2Muspika Turen memberikan bantuan Ibu Nur Khabibah yang mengembangkan usaha Setrika Keliling di Turen, Kabupaten Malang. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia)

Di dalam gerobak tersebut, terdapat kompor gas, alat kukusan serta Setrika uap. Kemudian dia mengelilingi Turen untuk menjemput bola. Dia melayani jasa setrika di tempat. Tepatnya di sepeda motornya langsung yang sudah terdapat gerobaknya.

Kreatifitas Nur Khabibah ini ternyata mendapat respon luar biasa dari pengguna jasanya. Mereka sangat antusias menggunakan jasa dari ibu berhijab tersebut. Bahkan, apa yang dilakukan oleh dia viral di media sosial melalui aplikasi TikTok.

Terlihat Kamis (16/9/2021) dia juga sedang menyetrika baju para pengguna jasanya. Ketika ditemui TIMES Indonesia, Nur Khabibah menjelaskan awal mula mengembangkan usaha jasa Setrika Keliling di Desa Pagedangan, Turen, Kabupaten Malang.

"Saya sudah tiga tahun ini membuka usaha laundry. Namun, saat Pandemi permintaan laundry berkurang. Karena anak-anak sekolah libut (Karena PPKM)," ujar Nur Khabibah.

Namun, hal itu malah membuatnya muncul ide kreatif setrika keliling. "Saya memiliki ide untuk jemput bola langsung. Kalau cuci mungkin bisa dilakukan sendiri. Tapi, setrika orang masih kesulitan. Maka dari itu saya mencoba setrika keliling tersebut," ucapnya.

Menurutnya, karena banyak yang terbantu dengan adanya setrika keliling itu, maka permintaannya juga sangat banyak. "Bisa mencapai 20 kilogram. Satu kilogram biasanya empat hingga lima potong pakaian," sebutnya.

Usaha Setrika Keliling 3Ibu Nur Khabibah yang mengembangkan usaha Setrika Keliling di Turen, Kabupaten Malang. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia)

Lanjut Nur Khabibah, awalnya memang setrika keliling. Saat ini dia juga menerima panggilan. "Ketika ada panggilan, tetangganya juga banyak yang ikut menyetrika bajunya," urainya.

Kreatifitas ibu Nur Khabibah asal Jalan Kauman, Dusun Wonokasian, Desa Pagedangan, Turen Kabupaten Malang mengembangkan setrika keliling ini, langsung ditanggapi dengan Muspika setempat yakni Tri Sulawanto dengan memberikan bantuan paket sembako mempermudah kebutuhan sehari-hari selama Pandemi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES