Peristiwa Daerah

Surabaya Level 2 versi Kemenkes Tapi Level 3 dalam Inmendagri, Kok Bisa?

Rabu, 15 September 2021 - 20:42 | 28.49k
Pembatasan kegiatan masyarakat di Bundaran Waru, perbatasan antara Surabaya dan Sidoarjo. (FOTO: dok. Times Indonesia)
Pembatasan kegiatan masyarakat di Bundaran Waru, perbatasan antara Surabaya dan Sidoarjo. (FOTO: dok. Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Warga Surabaya bertanya-tanya, berdasarkan asesmen tingkat penularan Covid-19 versi Kemenkes RI, Kota Pahlawan disebut telah masuk level 2.

Namun dalam Inmendagri nomor 42 tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali,  Kota Surabaya masih masuk dalam level 3.

Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak hal tersebut terjadi lantaran Inmendagri dilihat dalam wilayah aglomerasi, di mana Surabaya tergabung bersama Sidoarjo dan Gresik dalam kawasan Surabaya Raya.

"Surabaya memang vaksinasinya tinggi tapi jadi satu dengan aglomerasi dengan Sidoarjo dan Gresik, maka penerapannya dalam level 3," katanya.

Tingkat capaian vaksinasi, kata Emil, disebut sebagai indikator baru. Selain itu terdapat penilaian lain yang menjadi penentuan level PPKM, yakni positivity rate, tingkat tracing, kasus konfirmasi, jumlah rawat inap, keterisian rumah sakit, dan angka kematian.

"Kalau di asesmen Kemenkes yang dihitung tiap hari itu, Surabaya sudah level 2. Sidoarjo bahkan masuk level 1. Tapi karena ada variabel baru, yakni vaksinasi akhirnya Sidoarjo dan Gresik ini jadi level 3. Nah, Surabaya dalam Inmendagri masuk wilayah aglomerasi tadi, akhirnya ikut PPKM yang terketat yakni level 3," paparnya.

Emil melanjutkan jika suatu wilayah ingin masuk dalam PPKM level 2, maka capaian vaksinasi dosis pertamanya di masyarakat umum minimal 50 persen dan dosis pertama untuk lansia di atas 60 tahun paling sedikit 40 persen.

Sementara itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan per hari ini (15/9/2021) vaksinasi dosis pertama di Kota Surabaya sudah mencapai 101,54 persen dan capaian vaksinasi dosis pertama untuk lansia, sekitar 89 persen.

Sedangkan di wilayah tetangganya yakni Sidoarjo dan Gresik, capaian vaksinasi dosis pertama bagi masyarakat umum secara berurutan mencapai 44,45 dan 42,59 persen.

Sementara untuk dosis pertama bagi lansia baru mencapai 29,05 dan 20,20 persen.

Itulah mengapa Surabaya masuk dalam penerapan PPKM level 3 secara aglomerasi sementara dari sisi kotanya berada pada level 2, jika melihat dari enam indikator yang disebutkan di atas.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES