Peristiwa Nasional

1001 Jurus Melayani dengan Hati PT KAI Selama Pandemi

Rabu, 15 September 2021 - 17:20 | 35.52k
Pelayanan pramugari PT KAI saat membagikan paket Healthy Kit untuk penumpang. (FOTO: Instagram PT KAI)
Pelayanan pramugari PT KAI saat membagikan paket Healthy Kit untuk penumpang. (FOTO: Instagram PT KAI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Maret 2020. Masih teringat dibenak Novita Anggraeni saat kasus Covid-19 pertama kali diumumkan di Indonesia. Dia menduga akan ada kebijakan pengetatan setelah pengumuman itu. Prediksi pramugari PT KAI ini benar. Sektor transportasi pun merasakan imbasnya.

PT KAI melakukan penutupan pada mayoritas mereka yang dia punya. Jika ada yang beroperasi pun, hanya segelintir. Protokol kesehatan pun ketat. Novita Anggraeni pun sempat tidak bertugas untuk beberapa waktu. Selama ini dia bertugas sebagai pramugari KA Sancaka trayek Surabaya-Yogyakarta.

PT KAI mulai melakukan adaptasi kebiasaan baru. Protokol kesehatan dimasifkan di semua aspek pelayanan. Para “Garda Terdepan” pelayanan di gerbong kereta api juga tak lupa diwajibkan menjalani prokes baik saat menjalankan tugas atau tidak.

Novita mengungkapkan pihak PT KAI selalu melakukan upgrading pemahaman prokes kepada para pegawai terutama pada bagian pramugari.

“Ada buku saku wajib bagi kami di pramugari. Tentang protokol kesehatan selama bertugas. Termasuk pelayanan terhadap penumpang,” ucapnya kepada TIMES Indonesia, Selasa (14/9/2021).

PT-KAI-2.jpg

Salah satu poin yang ditekankan PT KAI adalah Pelayanan dengan Hati. Semua pegawai yang bertugas  baik di stasiun ataupun gerbong wajib melayani dengan hati. Novita membeberkan pelayanan ini diutamakan karena perjalanan saat masa pandemi tidak mudah.

“Kami di pramugari selalu mengedepankan pelayanan dengan hati untuk konsumen. Tentu poin utamanya adalah soal prokes selama perjalanan,” papar perempuan berusia 25 tahun ini.

Novita mengungkapkan wajib bagi semua crew yang bertugas di gerbong untuk menjalankan protokol kesehatan. Masker dilarang dilepas. Membawa handsanitizer di kantong.

“Yang pertama tentu bagi kami di crew. Kami yang akan jadi contoh penumpang. Jadi prokes sangat kami jaga. Di gerbong penumpang hingga gerbong yang diisi crew pun, prokes selalu kami jalankan,” ucapnya.

Menjadi contoh untuk penumpang adalah yang pertama dalam konsep melayani dengan hati PT KAI. Saat perjalanan terutama para pramugrari tak bosan selalu mengingatkan prokes kepada penumpang.

“Kami selalu memeriksa prokes tiap penumpang saat di gerbong. Memastikan mereka taat dengan prokes,”  sambung perempuan yang sudah bekerja selama 3 tahun di PT KAI ini.

Tak semua orang konsisten menjalankan prokes selama perjalanan. Disinilah peran pramugari/pramugara penting. Mereka menjadi garda terdepan untuk selalu mengingatkan penumpang.

“Pernah ada beberapa penumpang yang kadang menurunkan maskernya ke dagu. Tentu saat kami lewat, kami ingatkan dengan santun dan senyuman,” ucap Novita.

Saat ini, intensitas perjalanan KA ke berbagai lokasi sudah mulai normal. Tentu protokol kesehatan tetap jadi prioritas. Ditambah syarat vaksinasi yang harus dipenuhi penumpang. Satu yang tidak lupa pelayanan dengan hati tetap dilakukan.

Kiprah PT KAI Selama Pandemi

PT KAI tidak tidur selama pandemi yang sudah terjadi 1,5 tahun ini. Salah satu yang tidak bosan mereka ingatkan adalah protokol kesehatan yang harus dipenuhi pelanggan saat akan naik kereta api. Hal ini sesuai dengan SE Kemenhub No 69 tahun 2021.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengungkapkan pada aturan prokes ini, pelanggan diminta untuk memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir. Kemudian menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, menghindari makan bersama, dan menggunakan hand sanitizer.

“Pelanggan harus dalam kondisi sehat dan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius. Mereka juga wajib menggunakan masker kain 3 lapis atau masker medis yang menutupi hidung dan mulut. Pelanggan juga tidak diperkenankan untuk berbicara satu arah maupun dua arah melalui telepon ataupun secara langsung sepanjang perjalanan,” bebernya.

Joni menyatakan untuk naik KA Jarak Jauh, pelanggan diharuskan sudah divaksin minimal dosis pertama. Dan menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR maksimal 2x24 jam atau Rapid Test Antigen maksimal 1x24 jam sebelum jadwal keberangkatan.

Untuk KA jarak jauh ini sejak 6 April 2021, pelanggan akan mendapatkan Healthy Kit yang berisi 1 buah masker KF94 dan tisu antiseptik.

“Penyediaan ini merupakan bentuk peningkatan pelayanan agar para pelanggan tetap merasa aman dan nyaman saat menggunakan KA Jarak Jauh,” sambung Joni.

Sementara untuk KA Lokal mulai 14 September pelanggan wajib sudah menjalani vaksin minimal dosis pertama.  Untuk dokumen STRP, Surat Tugas, atau surat keterangan lainnya sudah tidak lagi menjadi syarat untuk naik KA Lokal.

Joni menambahkan KAI telah mengintegrasikan aplikasi Peduli Lindungi dengan sistem boarding KAI. Integrasi ini terwujud melalui kerjasama antara KAI dan Kementerian Kesehatan.

“Tujuannya untuk mempermudah pelanggan, memperlancar proses pemeriksaan dokumen, dan menghindari pemalsuan dokumen,” paparnya.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengingatkan agar masyarakat selalu mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Sebab protokol kesehatan tersebut disusun pemerintah agar pandemi covid-19 dapat semakin terkendali dan perekonomian dapat kembali pulih.

KAI secara ketat dan konsisten memastikan seluruh pelanggan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. KAI hanya mengizinkan pelanggan yang sesuai persyaratan untuk naik kereta api.

"Layanan Kereta Api tetap hadir untuk membantu mobilitas masyarakat yang tetap harus bepergian di masa pandemi Covid-19. KAI selalu mematuhi seluruh kebijakan pemerintah dalam hal penanganan Covid-19 pada moda transportasi kereta api," ungkap Joni

Selama pandemi, KAI membatasi jumlah maksimal pelanggan di dalam kereta. Yaitu 70% untuk rute jarak jauh, 50% untuk rute lokal, dan 32% untuk KRL. Seluruh upaya itu turut didukung dengan penerapan protokol kesehatan ketat di lingkungan stasiun. Mulai dari mengecek suhu tubuh, menggunakan masker, hingga menjaga jarak.

Berbagai fasilitas disediakan KAI untuk pelanggan sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru. Seperti wastafel portabel dan hand sanitizer. Serta memberikan healthy kit untuk penumpang jarak jauh. Selain itu, untuk mengurangi mobilitas dan kontak fisik, KAI menambah sejumlah fitur pada aplikasi KAI Access. Sehingga pelanggan dapat mengatur perjalanannya secara daring tanpa perlu ke stasiun.

PT KAI juga tidak selalu bicara arus transportasi melalui kereta saat pandemi. KAI juga memberi kontribusi lebih untuk sesama. Pada periode awal pandemi, KAI telah membagikan 10.000 voucher tiket kereta api jarak jauh secara cuma-cuma kepada guru dan tenaga kesehatan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. KAI juga memberikan bantuan senilai Rp328 juta untuk porter stasiun yang terdampak pandemi pada Mei 2021 lalu.
 
Bantuan berupa alat pelindung diri (APD) dan ambulans demi membantu penanganan Covid-19 pun diberikan KAI kepada beberapa Pemda. KAI juga menggratiskan angkutan oksigen milik Kementerian Kesehatan sebanyak 80 ton melalui kereta api dengan rute Stasiun Tanjung Priok Jakarta menuju Stasiun Kalimas pada 5 Agustus lalu.

Anak perusahaan PT KAI, KAI Logistik juga ikut memberikan layanan pengiriman gratis untuk angkutan oksigen ataupun tabung oksigen dan diskon khusus untuk pengiriman obat-obatan, APD, dan alat medis lain dengan menggunakan kereta api selama Juli 2021. Selama pandemi, PT KAI memang tidak tidur. Mereka terus melayani dengan hati. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES