Peristiwa Daerah

Isu Tsunami Mencuat di Pacitan, BPBD Banyuwangi Imbau Warga Pesisir Selatan Tak Panik

Rabu, 15 September 2021 - 16:34 | 53.10k
Pembentukan desa tangguh bencana di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar oleh BPBD Banyuwangi (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Pembentukan desa tangguh bencana di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar oleh BPBD Banyuwangi (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Banyuwangi mengimbau kepada masyarakat khususnya di pesisir selatan untuk tidak panik, menyusul adanya informasi dari BMKG soal potensi ancaman tsunami di Pacitan, Jawa Timur.

"Kita sampaikan kepada masyarakat khususnya di wilayah pesisir Banyuwangi untuk tidak terlalu panik terhadap kabar tersebut," kata Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif kepada TIMESIndonesia, Rabu (15/9/2021).

Meski begitu, BPBD Banyuwangi mengingatkan untuk tetap waspada dan hati-hati terhadap segala kemungkinan yang terjadi.

desa tangguh bencana b

"Diharapkan dari informasi dini yang disebarkan, masyarakat mampu membaca dan memahami informasi untuk kemudian dapat melakukan upaya aksi dini sebagai respon atas informasi yang disebarkan tersebut," ungkap Yusuf.

Selama ini, upaya BPBD Banyuwangi terhadap penanggulangan bencana dilakukan dengan menyebarkan informasi peringatan dini dari lembaga pemerintah ke beberapa grup desa tangguh bencana.

"Beberapa kali kami juga melakukan mitigasi bencana alam dengan terjun langsung ke lapangan. Wilayah pesisir juga sudah terbentuk destana (desa tangguh bencana)," terang Yusuf.

desa tangguh bencana c

Tak hanya informasi terkait tsunami, namun juga terkait potensi bencana alam yang lain. Seperti banjir akibat curah hujan, aktivitas gunung api aktif dan upaya penguatan kapasitas masyarakat.

"Ini upaya antisipasi serta bagian daripada tugas dan tanggung jawab kami sebagai badan pemerintah yang menangani terkait dengan kebencanaan," kata Kasi Pencegahan BPBD Banyuwangi, Yusuf Arif.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG sebelumnya juga sudah melakukan assessment terhadap seluruh alat peringatan dini pendeteksi tsunami di Banyuwangi.

Hasil assessment dan maintenance tersebut, menyatakan bahwa seluruh alat Early Warning System (EWS) yang berjumlah 8 unit yang terpasang di sejumlah pesisir pantai di Banyuwangi sudah berfungsi dengan baik.

"Update pada Jumat 3 September 2021 oleh tim dari BBMKG Wilayah III bahwa peralatan sirine tsunami rekayasa di Banyuwangi sudah berfungsi dengan baik semuanya," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas IIA Tretes Pasuruan, Djati Cipto Kuncoro kepada TIMESIndonesia.

Informasi soal potensi ancaman tsunami sebelumnya diperingatkan oleh BMKG agar pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, bersiap dengan skenario terburuk gempa dan tsunami 28 meter yang berpotensi menerjang daerah itu dalam 29 menit.

Informasi itupun kemudian ramai dibicarakan hingga sampai kepada masyarakat Banyuwangi. Apalagi terdapat catatan historis bencana tsunami di Banyuwangi yang pernah terjadi pada 3 Juni tahun 1994, yang membuat 229 orang meninggal dunia.

Sejak peristiwa itulah, kewaspadaan terhadap potensi bencana serupa terus dilakukan, baik melalui mitigasi bencana maupun kontingensinya. Salah satunya ialah dengan memasang system peringatan dini atau early warning system (EWS) di wilayah rawan bencana tsunami. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES