Peristiwa Daerah

Akibat Covid-19, Ada 169 Pelajar di Kota Malang Jadi Yatim / Piatu

Rabu, 15 September 2021 - 15:19 | 27.97k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat melakukan peninjauan uji coba PTM di SMPN 5 Malang beberapa waktu lalu. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat melakukan peninjauan uji coba PTM di SMPN 5 Malang beberapa waktu lalu. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pandemi yang telah berjalan hampir dua tahun ini membuat sekitar 169 pelajar di Kota Malang menjadi yatim/piatu, karena kehilangan orang tua akibat Covid-19.

Jumlah tersebut pun bertambah. Sebab, pada awal Agustus 2021 lalu masih sekitar 101 pelajar yang kehilangan orang tua akibat Covid-19. Saat ini pun berarti telah bertambah 68 pelajar dengan total saat ini menjadi 169 pelajar.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, saat ini pihaknya tengah bergerak cepat guna menekan jumlah tersebut agar tak terus bertambah.

Hal ini dilakukan melalui gagasan program orang tua asuh yang saat ini telah dimodifikasinya dengan mendorong ASN di lingkungan Pemkot Malang untuk mau menjadi orang tua asuh mereka.

"Saya sudah minta Dinsos agar mereka dijadikan anak asuh oleh ASN," ujar Sutiaji, Rabu (15/9/2021).

Dengan adanya program tersebut, Sutiaji ingin ASN bisa menjadi contih dalam membimbing para pelajar yang saat ini telah kehilangan orang tua akibat Covid-19.

Tak hanya itu, sejumlah bantuan pun juga akan didapatkan oleh para pelajar tersebut. Salah satunya, yakni beasiswa untuk sekolah yang dimana nantinya akan memanfaatkan anggaran APBD Kota Malang, sehingga seluruh kegiatan sekolahnya bakal ditanggung oleh Pemkot Malang.

Saat ini, psikolog yang telah disiapkan Pemkot Malang sejak awal, tengah memantau perkembangan para pelajar tersebut. Sutiaji secara tegas tak ingin Covid-19 menjadi penyebab mereka kehilangan semangat belajar dan dirinya yakin Kota Malang sebagai Kota Pendidikan pun tetap ada dan terceminkan dengan baik.

"Untuk itu kami tak henti-hentinya memberikan warning (peringatan) dalam mematuhi prokes dan vaksinasi pelajat juga sudah berjalan. Harapannya mampu juga mengurangi risiko yang ada," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana saat ditanya terkait beasiswa bagi pelajar yatim/piatu akibat Covid-19, masih belum ada informasi lanjutan. Hal ini dikarenakan ploting beasiswa saat ini masih menyasar kepada pelajar yang kurang mampu.

"Kalau untuk anak yatim/piatu karena Covid-19 itu mungkin di Dinsos. Kalau kita masih ploting beasiswa untuk yang kurang mampu," tuturnya.

Tak hanya bagi yang kurang mampu, beasiswa pun juga ditujukan kepada para siswa yang berprestasi, sehingga ada berbagai kriteria khusus untuk mendapatkan beasiswa tersebut. Terutama nilai minimal yang harus dicapai.

"Jadi kalau kami yang memberikan beasiswa saat ini sudah penuh. Kalaupun ada arahan dari Dinsos, pasti akan ada komunikasi. Tapi saat ini masih belum," pungkas Kepala Disdikbud Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES