Kemarau Tahun ini, Lamongan Aman dari Kekeringan dan Krisis Air Bersih

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Musim kemarau tahun ini tidak terlalu berdampak pada desa-desa di Kabupaten Lamongan yang menjadi langganan bencana kekeringan dan krisis air bersih.

Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan, pada kemarau tahun ini hanya ada satu desa yang mengalami kekeringan dan membutuhkan bantuan air bersih.

"Selama musim kemarau ini, yang mengajukan droping air bersih hanya satu desa di Kecamatan Kembangbahu," kata Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin, Rabu (15/9/2021).

Kondisi ini jauh berbeda dengan kemarau tahun-tahun sebelumnya. Misalnya tahun lalu, BPBD Lamongan sangat disibukkan dengan melakukan dropping air bersih setidaknya di 30 desa di 10 kecamatan di Lamongan.

Menurut Muslimin, musim kemarau tahun ini memang kemarau basah dan sesekali masih turun hujan. Kondisi tersebut membuat tampungan air di masing-masing wilayah masih bisa mencukupi kebutuhan warga.

"Kemarau tahun ini tidak berimbas karena kemaraunya kemarau basah. Permintaan dropping air bersih musim ini cukup rendah karena mayoritas wilayah masih memiliki ketersediaan air bersih," ujarnya.

Muslimin memperkirakan tahun ini bencana kekeringan dan krisis air bersih di Lamongan tidak akan sepatah tahun lalu, karena musim kemarau akan segera berakhir. "Musim kemarau diperkirakan hingga akhir Oktober, tetapi beberapa hari ini sudah hujan. Sehingga kali ini tentunya tak bisa dikatakan kemarau karena beberapa wilayah sudah terjadi hujan," kata Muslimin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement