DPRD Banyuwangi Minta Kapolresta Ikut Bantu Kawal Kasus KUR Petani Miskin Wongsorejo

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – DPRD Banyuwangi, Jawa Timur, meminta Kapolresta AKBP Nasrun Pasaribu, ikut mengawal langsung kasus Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang menimpa Atmadi, petani miskin buta huruf asal Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo.

“Kami minta Bapak Kapolresta Banyuwangi, bisa ikut mengawal,” ucap Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, Rabu (15/9/2021).

Seperti diketahui, Atmadi telah menjadi korban kasus dugaan penipuan dengan memanfaatkan program pemerintah KUR Bank BNI. Sesuai buku rekening, pinjaman KUR kakek dengan ekonomi kurang beruntung ini sebesar Rp25 juta. Namun nominal yang dia terima dari Sunar, Ketua Kelompok Tani (Poktan) ‘Permata’, Desa Wongsorejo, hanya Rp5 juta saja.

Awalnya Atmadi yang tidak bisa baca tulis tidak menyadari. Dia baru tahu sekitar bulan Juni 2021 lalu. Yakni saat hendak melunasi pinjaman KUR ke Kantor Bank BNI Banyuwangi. Oleh petugas bank, dia diberitahu bahwa pinjaman KUR miliknya sebesar Rp25 juta. Dan bukan Rp5 juta.

Bukan itu saja, uang Rp5 juta itu masih dipotong Rp500 ribu. Pinjaman KUR Bank BNI tersebut juga tidak seluruhnya berbentuk uang. Melainkan sebagian bibit tanaman dan obat pertanian. Hingga Atmadi hanya menerima sisa Rp1,2 juta saja.

“Kasus ini juga akan kita kawal. Sektor pertanian merupakan sektor unggulan di Banyuwangi, kasus seperti ini harus benar-benar diungkap,” kata Michael.

Pria yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi, ini juga meminta para petani untuk melapor ke dewan atau langsung kepadanya jika mengalami kasus serupa. Maupun jika mengalami indikasi kecurangan dalam pelaksanaan program pemerintah sektor pertanian.

“Bisa langsung lapor ke saya, atau ke Kantor DPC Partai Demokrat Banyuwangi, juga bisa. Pintu kami selalu terbuka untuk masyarakat,” tegas Wakil Ketua DPRD Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement