Peristiwa Nasional

Presiden Sebut Budi Gunadi Contoh Ideal Bagi Generasi Indonesia, Ini Alasannya

Rabu, 15 September 2021 - 09:38 | 31.81k
Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) saat dengan Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin. (FOTO: Jawa Pos)
Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) saat dengan Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin. (FOTO: Jawa Pos)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPresiden RI Jokowi (Joko Widodo) menyebut, Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menjadi contoh ideal untuk generasi Indonesia saat ini. Ia mengatakan, Budi bisa berkarir jauh dari ilmu yang didapatkannya pada masa kuliah.

“Seorang insinyur Teknik Fisika Nuklir, kemudian menjadi bankir. Tapi nyatanya juga bisa melesat sampai menduduki tangga paling puncak (sebagai) Direktur Utama Bank Mandiri. Melompat lagi jadi Menteri Kesehatan,” kata Presiden dikutip dari Setkab RI, Rabu (15/9/2021).

Ia menjelaskan, adanya revolusi industri industri 4.0, disrupsi teknologi, dan pandemi mempercepat gelombang besar perubahan dunia, bahkan menyebabkan tingkat ketidakpastian global menjadi tinggi.

Untuk itu, pendidikan tinggi harus memfasilitasi mahasiswanya untuk mengembangkan talentanya dan mengubah pola-pola lama agar dapat mengatasi perubahan dunia yang terjadi.

"Jangan mahasiswa itu dipagari oleh terlalu banyak program-program studi di fakultas. Fasilitasi mahasiswa sebesar-besarnya untuk mengembangkan talentanya yang belum tentu sesuai dengan pilihan program studi, jurusan, maupun fakultas. Karena kita ingat, pilihan studi jurusan, dan fakultas tidak selalu berdasarkan pada talenta. Dan ketidakcocokan itu kadang-kadang terasa saat kuliah,” ucap Kepada Negara lagi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan, saat ini adalah masa transisi perubahan besar dunia yang harus diantisipasi bersama. Untuk itu, mahasiswa harus memahami banyak hal untuk mengatasi perubahan yang terjadi.

“Mahasiswa harus paham semuanya, paham matematika, paham statistika, paham ilmu komputer, paham bahasa. Dan bahasa itu bukan bahasa Inggris saja, tapi juga bahasa coding,” ujar Presiden.

Dalam pandangan bapak dari Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka itu, seorang mahasiswa tidak perlu pindah program studi, jurusan, dan fakultas.

“Tapi berilah kesempatan untuk mengambil kuliah sesuai talentanya. Ini yang harus kita fasilitasi. Perbanyak mata kuliah pilihan, baik di dalam kampus maupun di luar kampus,” ucap Presiden.

“Berikan mahasiswa kemerdekaan untuk belajar. Belajar kepada siapa saja, belajar kepada praktisi, belajar kepada industri karena sebagian besar nanti akan menjadi praktisi. Itulah esensi Merdeka Belajar, di mana mahasiswa merdeka untuk belajar. Dan kampus juga memperoleh kemerdekaan untuk berinovasi,” ujarnya.

Berharap Bisa mengejar Ketertinggalan

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim yang menjadi pembicara dalam pertemuan ini mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden, para rektor harus terus memberikan dukungan untuk bersama-sama mendorong transformasi pendidikan perguruan tinggi.

“Merdeka Belajar Kampus Merdeka bukan perubahan yang kecil, ini perubahan yang besar. Dengan harapan bisa mengejar ketertinggalan dan bahkan lompat melampaui negara-negara maju,” ujarnya.

Mendikbudristek mengapresiasi adanya dukungan dan masukannya terhadap Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Terima kasih dukungan luar biasa dari Bapak dan Ibu Rektor. Terima kasih sudah mau repot di masa yang menantang ini demi anak-anak kita,” ujar Nadiem Makarim.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES