Peristiwa Daerah

Desa Wangandawa Bangun Wisata Edukasi Pertanian, Diharapkan Bisa Meningkatkan PADes

Rabu, 15 September 2021 - 09:11 | 103.78k
Rencana pembangunan tempat wisata Desa Wangandawa, Kabupaten Tegal (Foto : Kades Wangandawa, Harsoyo For TIMES Indonesia)
Rencana pembangunan tempat wisata Desa Wangandawa, Kabupaten Tegal (Foto : Kades Wangandawa, Harsoyo For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TEGAL – Kades Wangandawa, Harsoyo meyakini upayanya dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) melalui Desa wisata yang akan dibangun menjadi tempat wisata edukasi pertanian di Desa Wangandawa, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Harsoyo bercerita, tanah milik kas desa sulit dikembangkan untuk sektor pertanian dikarenakan lahan tadah air hujan. Ia akhirnya berinisiatif untuk membangun tempat wisata berbasis pertanian. "Dimana nantinya bisa mengangkat pertanian di desa Wangandawa dengan cara edukasi pertanian didaerah tersebut sekaligus menyerap wisatawan lokal," ucapnya.

Desa Wangandawa Bangun Wisata Edukasi b

Dia menilai masyarakat Kabupaten Tegal haus akan hiburan dan wisata. Karena kebanyakan wisata itu ada di wilayah selatan, maka dari itu dia berinisiatif membangun desa wisata.

"Saya ingin membuat desa wisata di Desa Wangandawa yang berbasis pertanian yang beredukasi kepada pelajar agar nanti bisa bermanfaat untuk mereka dan mengangkat ekonomi kepada warganya," ungkapnya

Desa Wangandawa terletak di sebelah Utara perbatasan Kota yang pengairannya melalui CK Pesayangan, dimana banyak kebocoran-kebocoran saluran air yang mengakibatkan pertanian tersebut kekurangan air dan harus mengandalkan pompa air.

Desa Wangandawa Bangun Wisata Edukasi c

"Kalau petani harus mengandalkan pompa air yang jelas tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal. Kalau menggunakan pompa, kita harus beli solar dan lain sebagainya yang pembeliannya pun terbatas. Karena kejadian itu dan petani terus merugi, akhirnya kami berinisiatif membuat ranah wisata namun tetap berbasis pertanian," ucapnya.

Harsoyo mengatakan, ia terinspirasi dari melihat daerah yang berada di malang di tahun 2007. Saat mengikuti diklat di daerah Singosari, Malang yang membuat desa wista dengan menggunakan PAD Desa. "Ya minimal bisa meniru mereka agar desa mempunyai PADes untuk memakmurkan masyarakat pedesaan," imbuhnya.

Dia menyebut, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan wisata desa mencapai Rp20 miliar. Namun, pihaknya tetap memerlukan kerja sama baik dari kedinasan maupun investor.

Harsoyo berharap, dengan adanya program yang akan dibangun itu ada perhatian dari pemerintah daerah maupun pusat. Dia menilai desa bisa mandiri. "Yang kami takutkan kan barang kali dana desa tidak digelontorkan lagi sama pusat melalui dana DD maupun ADD. Harapannya dengan program ini bisa meningkatkan PADes untuk kemandirian desa," terangnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES