Pemerintahan MPR Rumah Kebangsaan

Holding BUMN UMi, Wakil Ketua MPR: Langkah Tepat Meningkatkan Daya Saing UMKM

Rabu, 15 September 2021 - 08:54 | 21.09k
Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan. (foto: dok MPR RI)
Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan. (foto: dok MPR RI)
FOKUS

MPR Rumah Kebangsaan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan menyambut baik terbentuknya holding ultra mikro (UMi) antara Bank BRI, Permodalan Nasional Madani (PNM), dan Pegadaian. Langkah ini dipandang sebagai bentuk transformasi kelembagaan BUMN yang diharapkan mendongkrak daya saing pelaku dan produk UMKM sehingga mampu berkompetisi di pasar global. Pada ujungnya UMKM dapat menjadi sokoguru perekonomian nasional dan berkontribusi besar bagi negara.

“Saya sangat mendukung terbentuknya holding UMi ini. Langkah ini adalah sebuah terobosan yang baik dalam rangka membentuk ekosistem usaha mikro yang berdaya saing. Memang sudah seharusnya negara memberikan prioritas dan mengarusutamakan pemberdayaan sektor mikro. Hal ini tidak saja dikarenakan potensi lapangan pekerjaan yang tercipta, namun juga daya dukungnya bagi penerimaan negara sangatlah besar. Sudah saatnya sektor mikro kita berdaya saing,” ungkap Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini, Selasa (14/9/2021).

Lebih lanjut politisi senior Partai Demokrat menuturkan agar holding ini menjadi momentum bagi pemerintah dan pelaku usaha bersinergi, terutama menyikapi dampak pandemi yang berpengaruh negatif bagi perekonomian. UMKM menjadi sektor usaha yang paling terdampak, sehingga perlu adanya skema mitigasi dan solusi yang berkelanjutan. Integrasi ketiga perusahaan negara ini menjadi langkah jitu untuk membangun sektor mikro yang maju dan kompetitif.

Secara konseptual, ketiga BUMN ini memiliki best practices dan kompetensi di bidangnya. Bank BRI memiliki jangkauan sampai ke pelosok, ini menjadi potensi yang harusnya dapat dimanfaatkan dengan baik.  Pelaku usaha mikro memiliki akses pendanaan yang terintegrasi dengan sektor perbankan. Di sisi lain, PNM memiliki program Mekaar yang telah mampu melakukan pembinaan dan panyaluran kredit produktif. Hal ini semakin diperkuat pula oleh keberadaan Pegadaian yang telah sedari dulu menjadi bagian integral dari masyarakat dalam mengakses pembiayaan.

Menurut Syarief, salah satu strategi peningkatan kapasitas dan daya saing UMKM adalah dengan fasilitasi persaingan di mancanegara. UMKM tidak hanya bermain di ranah domestik namun mampu menembus pasar luar negeri. Selain memperluas potensi pasar (share market), ini juga akan menjadi pemicu agar UMKM terus berbenah diri, meningkatkan kualitas, dan terlibat dalam rantai pasok global (global value chain). UMKM berorientasi ekspor dapat memanfaatkan perkembangan sektor digital yang juga sedang tumbuh signifikan agar mampu melakukan penetrasi pasar secara lebih luas.

“Tinggal tantangannya adalah bagaimana membuktikan skema holding ini memang solusi yang tepat untuk meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan jangkauan pasar produk-produk UMKM. Kita tidak boleh hanya berpuas diri dengan restrukturisasi kelembagaan semata, namun apa dampak positif yang akan terjadi bagi pelaku dan produk UMKM. langkah yang patut menjadi prioritas adalah meningkatkan keberpihakan kemudahan, dan tetap konsisten dalam pendampingan. Langkah holding ini adalah awalan yang baik, tinggal bagaimana memastikan semua perencanaan dan harapan tercapai,” lanjut Syarief Hasan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES