Peristiwa Daerah

Jelang Dibuka, Satgas Covid-19 Surabaya Asesmen Puluhan Bioskop di Surabaya

Selasa, 14 September 2021 - 22:26 | 20.76k
Satgas Covid-19 saat melaksanakan asesmen di bioskop Grand City Mal Surabaya pada Selasa (14/9/2021). (FOTO: Ammar Ramzi/TIMES Indonesia)
Satgas Covid-19 saat melaksanakan asesmen di bioskop Grand City Mal Surabaya pada Selasa (14/9/2021). (FOTO: Ammar Ramzi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pelonggaran aktivitas di sejumlah sektor bisnis mulai dikaji seiring dengan terkendalinya kasus corona di Surabaya. Satgas Covid-19 mulai disibukkan dengan kegiatan asesmen ke puluhan gedung bioskop.

"VDJ ya, Ventilasi Durasi Jarak + 1 protokol kesehatan. Ventilasi itu kami lihat sirkulasi udara yang ada di ruangan untuk meminimalisir potensi penyebaran virus," ungkap Yuni Pafitri Koordinator Tim Asesmen Satgas Covid-19 Surabaya saat ditemui di Grand City Mal, Selasa (14/9/2021).

Apabila ventilasi yang ada dinilai kurang dari 10 persen, maka diwajibkan untuk menambahkan alat air purifier atau sejenisnya untuk membantu sirkulasi udara. Yuni juga menyebut lamanya durasi penonton di dalam bioskop maksimal 2 jam.

"Dari semua kegiatan kami arahkan jangan lama-lama maksimal dua jam. Jarak itu kami atur dari tempat-tempat duduk, antrean memecah kerumunan, dan plusnya protokol kesehatan," terangnya.

Satgas Covid 19 b

Saat ditanya bagaimana jika ada film yang durasinya melebihi dua jam, pihaknya menyarankan untuk untuk dilakukan pemotongan film.

"Dipotong di tengah-tengah kalau dimungkinkan boleh, nanti teknisnya di manajemen bioskop. Kami tidak mau ada dua jam orang berkerumunan satu tempat bersama-sama. Harus keluar jadi ruangan tersikulasi," jelas Yuni.

Pihaknya memastikan penyusun acuan protokol kesehatan telah melibatkan para pakar epidemiologi dan unsur kedokteran. Aturan berikutnya tidak membolehkan penonton untuk makan atau minum di dalam bioskop.

"Tidak boleh untuk saat ini, itu ada di SOP yang turun di Perwali. Kalau bioskopnya tetap menjual makanan kami perbolehkan tapi makannya di luar," tegasnya.

Sementara itu Yuni menilai ventilasi di bioskop Grand City masih minim. Namun sudah ditambahkan alat pengatur sirkulasi udara dengan cara menyuntikkan udara segara ke dalam agar terjadi sirkulasi.

"Itu juga membantu penonton untuk tidak mengantuk. Dari dulu memang sudah ada, katanya biar segar gitu. Tapi tetap kami minta tambahkan penjernih udara, air purifier atau sejenisnya. Fungsinya sebagai filter," katanya.

Selanjutnya penonton yang masuk juga harus mengunduh aplikasi Pedulilindungi untuk membuktikan dirinya sudah mendapatkan vaksin sebanyak dua dosis.

"Mengenai kapan bioskop dapat beroperasi kembali, hasil asesmen kami laporkan ke pimpinan dulu. Apa adanya sambil menunggu arahan dari Ketua Satgas. Lama asesmennya tidak diketahui," ujarnya.

Namun yang pasti pihak Satgas Covid-19 meminta agar bioskop dapat terus mengoptimalkan satgas mandiri. "Kalau SDM seperti satgas mandiri itu kan kadang turun, malas, abai, itu yang harus dimotivasi," tutupnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES