Tak Hanya Hari Besar, Tim Falakiyah NU Bondowoso Rutin Lakukan Pemantauan Hilal

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Tim Falakiyah NU Bondowoso tidak hanya melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal) di hari-hari besar saja. Tetapi mereka rutin melakukannya setiap bulan di penghujung bulan hijriah.

Ketua Falakiyah NU Bondowoso, Suharyono mengatakan lokasi pemantauan hilal biasanya dilakukan di atap masjid Agung At-Taqwa Bondowoso.

"Pemantauan awal bulan hijriah memang secara rutin kami lakukan setiap bulan. Biasanya pada akhir bulan atau pada tanggal 29 bulan hijriah. Sudah menjadi agenda rutin," katanya.

Sebelum melakukan rukyatul hilal kata dia, terlebih dahulu melakukan perhitungan pergerakan bulan dan matahari (hisab). Sehingga betul-betul akurat. "Penentunya adalah rukyatul hilal, sedangkan hisab itu membantu," imbuhnya.

Menurutnya, hisab dilakukan untuk menentukan arah pemantauan agar lebih tepat, sehingga arah pemantauan yang diperkirakan akan muncul hilal sudah bisa diperkirakan. "Jadi kita melihat hilalnya itu fokus. Tidak melihat ke arah yang lain," ungkapnya. 

Sebelumnya, ia memantau hilal di wilayah Situbondo. Tetapi karena adanya pandemi dan pembatasan kegiatan masyarakat. Pihaknya harus melakukan hal tersebut di wilayah Bondowoso. 

Akhirnya ia harus melakukan observasi ke berbagai tempat di Bondowoso untuk menemukan tempat yang repsentatif untuk melakukan rukyatul hilal.

"Kemudian kami mendapatkan lokasi di masjid At Taqwa Bondowoso dan bisa digunakan untuk memantau hilal," jelasnya.

Di Masjid Agung At-Taqwa kata dia, ketinggian hilal di atas tiga drajat itu bisa dimungkinkan untuk dilihat. 

"Kalau di bawah tiga drajat belum bisa, kemungkinkan karena tertutup gunung di sebelah barat," jelasnya.

Pada kegiatan yang dilakukan di masjid agung At Taqwa itu, tim Falakiyah PC NU Bondowoso juga bekerja sama pengurus ta'mir masjid dan pihak Kementerian Agama (Kemenag) setempat. 

Saat ini di  tempat itu sudah tersedia fasilitas untuk menuju lokasi pemantauan di atas masjid. Sebelumnya pihaknya harus menggunakan tangga yang terbuat dari kayu. 

Sementara untuk fasilitas pemantauan masih minim. Walaupun demikian untuk ke depan pihaknya secara perlahan akan melengkapi peralatan yang dibutuhkan.

"Termasuk tanda yang da di bawah yang terbuat dari keramik. Ini arah barat sejati, ini timur sejati dan ini selatan dan utara sejati. Sehingga memudahkan kita untuk melakukan observasi," jelasnya.

Menurutnya, tak hanya Tim Falakiyah NU Bondowoso kegiatan pemantauan hilal ternyata juga dilakukan di beberapa PC NU di seluruh Indonesia. "Kemarin laporannya itu ada 36 se-Indonesia yang melaporkan pada awal Bulan Shafar. Mungkin di tempat lain juga melakukan tapi tidak melaporkan," jelasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement