Ekonomi

Ketika Santri Dilatih Meracik Kopi Premium ala Brand Nahla Coffee

Selasa, 14 September 2021 - 18:46 | 80.05k
Koordinator Bidang Pengembangan Pondok Pesantren OPOP Jawa Timur, H.M. Alaikal Fajri, SHI, MM ketika menyampaikan ikhtiar untuk mewujudkan Nawa Bhakti Satya ke-7 di Convention Hall Kahuripan Hotel Aston, Sidoarjo. Minggu (12/9/2021)(Dok. OPOP Jatim for TI
Koordinator Bidang Pengembangan Pondok Pesantren OPOP Jawa Timur, H.M. Alaikal Fajri, SHI, MM ketika menyampaikan ikhtiar untuk mewujudkan Nawa Bhakti Satya ke-7 di Convention Hall Kahuripan Hotel Aston, Sidoarjo. Minggu (12/9/2021)(Dok. OPOP Jatim for TI

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Tampak semangat dan serius raut muka sekumpulan santri yang membentuk 4 tim dengan masing-masing 1 instruktur ahli. Mereka adalah para peserta dari perwakilan pondok pesantren se Jawa Timur yang mengikuti pelatihan meracik Kopi premium.

Pelatihan digelar di Convention Hall Kahuripan Hotel Aston Sidoarjo sejak Rabu hingga Ahad tanggal 8-12 September 2021 yang lalu.

Acara tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren), One Pesantren One Product (OPOP) Provinsi Jawa Timur, dan Kepala Wilayah Bank Indonesia (KPw-BI). Kegiatan ini diikuti 20 utusan pondok pesantren.

OPOP Jawa Timur bUtusan pesantren saat berantusias mengikuti program Brewer and Barista Class for Pesantrenpreneur di Convention Hall Kahuripan Hotel Aston, Sidoarjo. Minggu (12/9/2021)(Dok. OPOP Jatim for TIMES Indonesia)

Mereka berasal dari Pondok Pesantren Manbaul Ulum Malang, An-Nur 1 Malang, Roudlotul Muttaqin Probolinggo, Amanatul Ummah Mojokerto, At-Tibyan Pasuruan, Nurut Tawwabin Sumenep, An-Nuqoyyah Sumenep, Nurul Jadid Probolinggo, Bahrul Maghfiroh Malang, dan Nurul Amanah Bangkalan.

Bertindak sebagai instruktur adalah Lia Zen, Sang Duta Kopi Indonesia dari Kementerian Koperasi dan UMKM.

"Kegiatan ini bertujuan untuk membekali ketrampilan kerja pada para santri dan alumni pondok pesantren agar lebih mandiri," ujar Ketua Himpunan Bisnis Pondok Pesantren (Hebitren) Jawa Timur, H Faiz AHZ, M Fill.

Lebih lanjut, Gus Faiz menjelaskan fokus pelatihan ini adalah meracik kopi kelas premium. Harapannya agar penjual kopi di Negeri ini, khususnya di kalangan pesantren tidak hanya menjual kopi di kelas bawah.

"Padahal pangsa pasar kelas atas cukup besar dan kualitas kopi di Indonesia tidak kalah dengan kopi-kopi produk negara lain. Namun nyatanya, pangsa pasar tersebut telah dikuasai oleh produsen merek luar negeri," sambung Gus Faiz.

Melihat alasan tersebut, Ibu Hj. Khofifah Indar Parawansa memberi challenge pada Pesantren untuk mendirikan Coffee Shop setara Starbuck dengan Konsep Comunal Branding. "Siapa yang berani membuat Coffee Shop setara Starbuck dengan konsep Comunal Branding?" ungkap Khofifah.

Sementara itu, Koordinator Bidang Pengembangan Pondok Pesantren OPOP Jawa Timur, H.M. Alaikal Fajri, SHI, MM menuturkan, kegiatan pelatihan ini adalah jawaban atas challenge Gubernur Jawa Timur.

"Maka kami berikhtiar mewujudkan cita-cita Ibu Gubernur selaras dengan Nawa Bhakti Satya Ke 7 yaitu Jatim Berdaya dalam Program One Pesantren One Product (OPOP) Jatim dan bertujuan untuk merintis pasar Coffee Shop Premium Cluster Pesantren dan masyarakat sekitar Pesantren untuk menumbuhkembangkan geliat halal value chain komoditi Kopi dalam Rangka mendukung pengembangan ekonomi syariah di Jawa Timur," ungkap Gus Alaik.

Karena itu, pelatihan ini ditargetkan pondok pesantren mendirikan Coffee shop kelas Premium di wilayah masing-masing, bisa di sekitar pesantren atau di tempat-tempat lain yang dipandang prospek dan para santri yang menjadi peserta pelatihan tersebut akan bertindak sebagai peraciknya.

Tak hanya itu, materi yang diberikan selama lima hari sangat lengkap. Mulai dari sejarah kopi, jenis-jenis kopi, cara mengolah kopi yang benar, mengenal berbagai jenis rasa, mengatur rasa yang nikmat, cara penyajian, dan lain sebagainya.

Termasuk praktik langsung dengan membandingkan rasa kopi produk luar negeri dengan produk buatan mereka yang tidak kalah enak. Bahkan instruktur yang ditunjuk pada pelatihan ini adalah Instruktur Bersertifikat SCA-The Speciality Coffee Association, yang didirikan tahun 1982.

Ia adalah organisasi perdagangan nirlaba untuk Industri kopi khusus. Dengan anggota yang berlokasi di lebih dari 40 negara, SCA The Speciality Coffee Association, mewakili berbagai segmen industri kopi khusus, termasuk produsen, pemanggang, importir / eksportir, dan pengecer.

Untuk mewujudkan goal dari kegiatan ini, strategi pendirian kopi nantinya berkonsep comunal branding dengan Nahla Kofie sebagai brand.

"InsyaAllah semua brand awarness tersusun dalam SOP yg telah terstandarisasi secara management, kwalitas dan rasa Nahla Kofie sehingga di semua outlet nanti, rasa dan kualitasnya sama, meski dibeli di tempat yang berbeda," kata Gus Alaik. "Yang jelas, pasti Worth It, dan Berkelas" imbuhnya berpromosi.

Gus Dzikri, pendamping dari pondok pesantren Nurul Amanah optimis dan bersemangat dapat mendirikan usaha kopi premium setelah melihat antusiasme dari peserta dan intruktur.

Pantauan di tempat pelatihan, para peserta tampak antusias mengikuti seluruh materi. Meski setiap sesion dimulai pukul 08:00 Pagi hingga pukul 20:00 Malam, namun mereka tampak menikmati.

Tidak terlihat sorot kejenuhan di wajah-wajah mereka. Bahkan waktu makan malam yang mestinya pukul 18:30 pun kadang harus ditunda, meski makanan sudah disiapkan. Semua terlanjur asyik dengan dunia baru dan dibimbing instruktur yang sudah bersertifikat SCA & CQI tersebut.

Bahkan Ust. Habib Hasbullah, pendamping dari para santri utusan Pondok Pesantren Amanatul Ummah Kembang Belor Pacet, turut kerasan mendampingi mereka. "Melihat mereka terus bersemangat, saya juga jadi terus semangat," ujarnya sambil tertawa.

Maka patut kita nantikan, pendirian cafe-cafe kopi premium milik pesantren dengan nuansa yang berbeda, menikmati seruput kopi ala santri dengan aroma barokah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES