Pendidikan

Turunkan Angka Stunting, Mahasiswa UC Kolaborasi dengan Dinkes Kota Surabaya

Selasa, 14 September 2021 - 18:29 | 45.20k
Fakultas Kedokteran UC menggelar penyuluhan stunting di Puskesmas Made Surabaya (FOTO: Humas UC to TIMES Indonesia)
Fakultas Kedokteran UC menggelar penyuluhan stunting di Puskesmas Made Surabaya (FOTO: Humas UC to TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Fakultas Kedokteran Universitas Ciputra (UC) menggelar penyuluhan dengan Dinas Kesehatan atau Dinkes Kota Surabaya dengan memberi pengetahuan tambahan untuk ibu hamil mengenai stunting.

Penyuluhan tersebut dilakukan pada Selasa, 14 September 2021 yang berlokasi di Puskesmas Made dan penyuluhan dimulai dari jam sembilan pagi.

Adapun angka stunting di Jawa Timur masih tinggi. Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian stunting di Jawa Timur mencapai 19,9 persen.  Angka tersebut melebihi rata-rata nasional yaitu 19,3 persen.

Melihat hal tersebut, Fakultas Kedokteran UC melihat bahwa pentingnya pengetahuan untuk ibu hamil khsusunya mengenai mencegah masalah stunting.

Dijelaskan oleh dr. Charles Salmon Siahaan, Sp.OG selaku Koordinator Pelaksana penyuluhan menyatakan tidak kurang dari 20 Ibu Hamil, 15 anak stunting dan Ibu prolanis diabetes hadir mengikuti acara ini.

"Kita buat kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan kepada Ibu hamil sehingga bisa meminimalis bahkan mencegah stunting. Pencegahan ini harus sudah mulai dilakukan sejak anak masih dalam kandungan," terang Charles.

Mahasiswa-UC-2.jpg

Beberapa cara mencegah stunting pada masa kehamilan yaitu memenuhi kebutuhan nutrisi, melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin, terapkan perilaku hidup sehat, hindari paparan asap rokok dan berolahraga secara rutin.

Maka dari itu selain penyuluhan, Fakultas Kedokteran UC juga memberikan makanan, vitamin dan susu agar ibu hamil dapat terpenuhi kebutuhan nutrisi agar anak yang dikandung tidak mengalami stunting.

"Ibu hamil yang underweight di lingkungan sekitar Universitas Ciputra dan wilayah Made diberi multivitamin bahkan suplemen tambahan untuk menjamin lahirnya bayi tidak kurang berat badan," terang Charles.

Charles menambahkan masalah stunting harus segera ditangani, jika tidak masyarakat yang kekurangan informasi mengenai stunting akan membahayakan untuk pertumbuhan anak-anak khususnya generasi selanjutnya.

"Kondisi stunting ini harus segera ditangani. Karena hal ini akan mempengaruhi perkembangan fisik dan intelektual seorang anak", imbuhnya dalam kegiatan UC berkolaborasi dengan Dinkes Kota Surabaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES