Peristiwa Daerah

Pekerja Migran Indonesia Asal Jatim akan Terus Pulang Hingga Akhir Tahun

Selasa, 14 September 2021 - 13:11 | 25.47k
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Himawan Estu Bagijo. (FOTO: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia).
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Himawan Estu Bagijo. (FOTO: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, Himawan Estu Bagijo memastikan, Pekerja Migran Indonesia (PMI) Jawa Timur akan terus  kembali pulang ke Indonesia hingga akhir tahun 2021.

Meski demikian ia masih belum mengatakan data pasti PMI yang akan kembali pulang ke Indonesia. "Kalau dari Januari sampai September 2021 sudah 35.000 (PMI yang pulang) yang di catat oleh Disnaker kalau di satgas itu 32.000 dan ini terus sampai sekarang," ujar Himawan, Senin (13/9/2021).

Kepulangan PMI ini karena banyaknya perusahaan yang merumahkan pegawainya. Bahkan banyak juga PMI yang di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Hal ini lah yang menjadi tantangan Dinas di Provinsi Jawa Timur.

Himawan mengatakan harusnya permasalahan ini pun juga bisa ditangani Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Kota, karena jika nantinya kesempatan pekerja migran kembali dibuka, maka pekerja migran akan kembali bekerja.

"Inilah yang harus kita kolaborasi bareng, gak bisa jadi bebannya Dinas Provinsi, ini yang harus kemudian ditangkap oleh kepala daerah dan Disnaker Kabupaten Kota,  dimana kantong-kantong PMI, saya sebut  kabupaten Malang Kabupaten Ponorogo kabupaten Blitar kemudian Madura," jelasnya.

Meski banyak pekerja migran yang kembali ke Indonesia, disisi lain banyak juga perusahaan yang membuka lowongan kerja.

"Pekerja migran ke Hongkong ini butuh banyak mereka butuh 30.000 lebih sampai akhir Desember," tutur Himawan.

Dari banyaknya jumlah lowongan kerja ini, pihaknya pun akan memilih para pekerja migran yang sudah berpengalaman berangkat dan kontraknya sudah habis, merka akan dilakukan rekonstruksi. Ada sekitar 16.000 yang kembali bisa berangkat untuk memenuhi tenaga kerja tersebut.

"Kita harus siapkan vaksin yang cukup, tapi vaksin ini ada persoalan lagi, karena standart standart dokumentasinya itu harus sesuai dengan WHO nah ini yang kita koordinasikan dengan kesehatan Pelabuhan supaya mereka cocok," jelasnya.

Selain Hongkong, Pekerja Migran juga dibutuhkan di Jepang, yakni sekitar 300.000 pekerja. Namun, Pekerja Migran di Jepang yang dibutuhkan adalah yang memiliki hard skill dan softskill.

"Kita punya namanya SSW (Spesifik Skill Worder) program itu. Nah ini butuh dukungan anggaran juga untuk pelatihannya, makanya kita berharap bahwa melalui SSW masih ada support lah anggaran PAK," kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan Jatim itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES