Peristiwa Internasional

Israel Luncurkan Kendaraan Robot Bersenjata

Selasa, 14 September 2021 - 12:22 | 52.26k
Robot penggerak empat roda yang dipresentasikan pada hari Senin dikembangkan oleh 'REX MKII' milik negara Israel Aerospace Industrie.(FOTO: Al Jazeera/AP)
Robot penggerak empat roda yang dipresentasikan pada hari Senin dikembangkan oleh 'REX MKII' milik negara Israel Aerospace Industrie.(FOTO: Al Jazeera/AP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kontraktor pertahanan milik negara Israel, Israel Aerospace Industries meluncurkan kendaraan robot bersenjata canggih yang dikendalikan dari jarak jauh yang dikatakan bisa berpatroli di zona pertempuran, melacak penyusup dan melepaskan tembakan.

Kendaraan tak berawak yang ditunjukkan Senin (13/9/2021) kemarin itu adalah tambahan terbaru untuk dunia teknologi drone, yang dengan cepat membentuk kembali medan perang modern.

Dilansir Al Jazeera, para pendukung mengatakan mesin semi-otonom semacam itu memungkinkan tentara melindungi tentara mereka, sementara para kritikus khawatir ini menandai langkah berbahaya lainnya menuju robot yang membuat keputusan hidup atau mati.

Kendaran robot dengan penggerak empat roda yang dipresentasikan pada hari Senin itu dikembangkan oleh "REX MKII" milik Israel Aerospace Industries.

"Robot ini dioperasikan oleh tablet elektronik dan bisa dilengkapi dengan dua senapan mesin, kamera dan sensor," kata Wakil Kepala Divisi Sistem Otonom perusahaan tersebut,  Rani Avni.

Robot ini bisa mengumpulkan intelijen untuk pasukan darat, membawa tentara dan persediaan yang terluka masuk dan keluar dari pertempuran, dan menyerang target terdekat.

Robot penggerak empat roda aIsrael Aerospace Industries milik negara pada hari Senin meluncurkan kendaraan bersenjata tak berawak canggih yang menurut spesialis mereka akan dikerahkan bersama pasukan darat untuk membantu dalam situasi pertempuran.(FOTO: Al Jazeera/AP)

Ini adalah yang paling canggih dari lebih dari setengah lusin kendaraan tak berawak yang dikembangkan oleh anak perusahaan Aerospace Industries, ELTA Systems, selama 15 tahun terakhir.

Militer Israel saat ini menggunakan kendaraan yang lebih kecil tetapi serupa yang disebut "Jaguar" untuk berpatroli di perbatasan dengan Jalur Gaza dan membantu menegakkan blokade yang diberlakukan Israel pada 2007, setelah Hamas mengambil alih kekuasaan di sana.

Gaza adalah rumah bagi dua juta warga Palestina yang sebagian besar telah dikurung oleh blokade, yang juga didukung sampai batas tertentu oleh Mesir.

Daerah perbatasan adalah tempat yang digunakan sebagai protes sesekali oleh pejuang Palestina atau buruh putus asa untuk memasuki Israel.

Menurut situs web tentara Israel, Jaguar semi-otonom dilengkapi dengan senapan mesin dan dirancang untuk mengurangi paparan tentara terhadap bahaya berpatroli di perbatasan Gaza-Israel yang bergejolak.

Ini adalah salah satu dari banyak alat, termasuk drone yang dipersenjatai dengan peluru kendali, yang telah memberi militer Israel keunggulan teknologi yang luas atas Hamas.

Kendaraan darat tak berawak semakin banyak digunakan oleh tentara lain, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia. Tugas mereka termasuk dukungan logistik, penghapusan ranjau dan senjata api.

Tablet ini bisa mengontrol kendaraan secara manual. Namun banyak dari fungsinya, termasuk sistem pergerakan dan pengawasannya, juga bisa berjalan secara mandiri.

"Dengan setiap misi, perangkat mengumpulkan lebih banyak data yang kemudian dipelajari untuk misi masa depan," tambah ahli operasional di divisi robotika perusahaan, Yonni Gedj.

Para kritikus telah menyuarakan keprihatinan bahwa senjata robotik bisa memutuskan sendiri, yang bisa saja keliru, untuk menembak sasaran.

Perusahaan mengatakan kemampuan seperti itu ada tetapi tidak ditawarkan kepada pelanggan.

"Senjata itu sendiri juga bisa dibuat otonom, tetapi itu adalah keputusan penggunanya," kata Avni. "Kematangan sistem atau pengguna belum ada," kata Avni.

Bonnie Docherty, peneliti senior dari divisi senjata Human Rights Watch mengatakan, senjata semacam itu mengkhawatirkan karena tidak bisa dipercaya untuk membedakan antara kombatan dan warga sipil atau membuat panggilan yang tepat tentang bahaya yang mungkin ditimbulkan serangan terhadap warga sipil di sekitarnya.

"Mesin tidak bisa memahami nilai kehidupan manusia, yang pada dasarnya merusak martabat manusia dan melanggar hukum hak asasi manusia," kata Docherty.

Dalam laporan 2012, Docherty, seorang dosen di Harvard Law School menyerukan, agar senjata yang sepenuhnya otomatis dilarang oleh hukum internasional.

Majalah pertahanan Janes mengatakan pengembangan kendaraan darat otonom telah tertinggal di belakang pesawat dan kapal otonom karena bergerak melintasi darat jauh lebih kompleks daripada menavigasi air atau udara.

"Tidak seperti lautan terbuka, kendaraan harus menghadapi "lubang di jalan" dan tahu persis berapa banyak kekuatan yang harus diterapkan untuk mengatasi hambatan fisik," kata laporan itu.

Teknologi pada kendaraan self-driving juga telah menimbulkan kekhawatiran.

Pabrikan mobil listrik Tesla, di antara perusahaan lain, telah dikaitkan dengan serangkaian kecelakaan fatal, termasuk insiden di Arizona pada 2018 ketika seorang wanita ditabrak mobil yang mengemudi dengan autopilot.

Kendaraan tak berawak Israel sedang dipamerkan di pameran perdagangan senjata Sistem Pertahanan dan Keamanan Internasional minggu ini di London. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES