Peristiwa Daerah

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat: Perlu SDM Handal untuk Kelola Sampah

Selasa, 14 September 2021 - 09:51 | 56.67k
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saepul Akhkam. (FOTO: Dispar Lombok Barat)
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saepul Akhkam. (FOTO: Dispar Lombok Barat)

TIMESINDONESIA, LOMBOK BARAT – Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saepul Akhkam mengungkapkan bahwa selain mengganggu kenyamanan para wisatawan, keberadaan sampah juga bisa menimbulkan kerusakan ekosistem dan pencemaran lingkungan. 

Hal itu disampaikan Akhkam dalam acara Pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata kepada para pengelola destinasi wisata di Lombok Barat, pada Senin (13/9/2021).

Akhkam berujar, persoalan sampah menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Untuk mengelola sampah yang baik, maka perlu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam mengelolanya, agar eksistensi dan kenyamanan destinasi tetap terjaga.

Karena itu, Akhkam berharap melalui pelatihan ini para peserta mampu mengedukasi masyarakat terutama yang berada di kawasan destinasi untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Pelatihan-Kebersihan-Lingkungan-Sanitasi-dan-Pengelolaan-Sampah.jpgSuasana Pelatihan Kebersihan Lingkungan, Sanitasi dan Pengelolaan Sampah di Destinasi Wisata.(FOTO: Dispar Lombok Barat)

“Saya ingin mendorong sekarang, bagaimana proses membuat sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis itu tidak menjadi sesuatu yang mengawali pekerjaan kita," ucap Akhkam.

"Tapi semestinya yang menjadi awal dari keseluruhannya adalah bahwa kita memiliki kepedulian terhadap lingkungan kita, kepedulian terhadap keselamatan bumi kita,” imbuhnya.

Akhkam menyebutkan bahwa persoalan sampah itu persoalan global yang harus dimulai dari diri sendiri tanpa harus menunggu orang lain bertindak. 

Ia menjelaskan, dari data BPS Lombok Barat tahun 2020, estimasi timbunan sampah per jiwa di Lombok Barat menyentuh hingga angka 0,4 kg per hari dan 103.894,56 kg dalam setahunnya. 

“Dan ternyata kita hanya mampu mengelola tidak lebih hanya antara 12-50%. Sisanya yang kita buang ke TPA itu tidak lebih dari hanya di bawah 30%, berarti antara 50-60% adalah sampah yang berceceran di mana-mana yang tidak jelas siapa yang bertanggung jawab,” ungkapnya.

Untuk itu, Akhkam mengajak para peserta yang berkesempatan hadir nantinya mampu menjadi garda terdepan, pendorong hingga menjadi pioner bahkan pegiat untuk pengelolaan sampah nantinya.

“Kita ingin menjadi orang yang tidak hanya mengarahkan dalam bentuk bicara, tapi juga mengarahkan dalam bentuk contoh,” tanda Saepul Akhkam, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES