Peristiwa Daerah

Bisakah Pertanian Ramah Lingkungan Diwujudkan? Ini Kata Anggota DPR RI

Senin, 13 September 2021 - 21:22 | 32.03k
Bimtek Pengembangan Inovasi dan teknologi Pertanian Ramah Lingkungan (Foto : Ad For TIMES Indonesia)
Bimtek Pengembangan Inovasi dan teknologi Pertanian Ramah Lingkungan (Foto : Ad For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Bisakah pertanian ramah lingkungan diwujudkan? Anggota Komisi IV DPR RI, Dapil Sumatera Selatan 1 dari Fraksi PDI Perjuangan Riezky Aprilia bersama Direktorat Jendral Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menilai butuh pemberdayaan yang ulet untuk menanamkan pentingnya Pertanian ramah lingkungan kepada petani.

Hal ini terungkap dalam bimbingan teknis (bimtek) mengembangkan inovasi dan teknologi pertanian ramah lingkungan di  Aula Desa Telang Sari Kecamatan Tanjung Lago Kabupatem Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (13/9/2021).

Kiki sapaan akrab Riezky menjelaskan pertanian ramah lingkungan menjadi sangat penting. Penerapan ramah lingkungan, akan berdampak pada sektor berkelanjutan atau jangka panjang pertanian.

"Misalnya dengan menggunakan bahan alami dalam bertani, bisa menjaga kesuburan tanah. Dampaknya tidak hanya dirasakan untuk 10 atau 20 tahun ke depan, tetapi dalam jangka yang lebih panjang," ungkap politisi PDIP ini.

Bimtek Pengembangan Inovasi 1

Sementara, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel Zainudin mengatakan menanamkan budidaya pertanian ramah lingkungan dengan memberikan tawaran bagi penyuluh dan petani tentang budidaya pertanian yang ramah lingkungan.

"Mulai dari penggunaan bahan organik, seperti kompos dan pestisida alami (biopestisida), serta cara mengurangi penggunaan bahan kimia dalam pertanian," terang dia.

Peserta juga diajarkan cara pembuatan biokompos dan biopestisida yang bisa menjadi alternatif bagi para petani. Karena bagi Zainudin pertanian yang ramah lingkungan juga akan menghasilkan produk yang sehat.

Bimtek Pengembangan Inovasi 2

"Sebaliknya, tanpa penggunaan bahan organik, produksi pertanian tidak akan maksimal,"ujar dia.

Sedangkan petani asal Banyuasin Dwi Suprapto menilai mengubah pola pikir yang sudah terbiasa dengan cara instan untuk beralih ke pertanian ramah lingkungan tidak mudah dan akan membutuhkan waktu.

"Saya berharap implementasinya kedepan bisa terkawal, agar manfaat yang dirasakan bisa lebih maksimal," kata Dwi Suprapto Petani Banyuasin ini.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES