Pemerintahan

Bicara di Konferensi Antaragama G20, Menag RI Gus Yaqut Sampaikan Hal Penting Ini

Senin, 13 September 2021 - 20:39 | 53.52k
Menag RI Gus Yaqut (Yaqut Cholil Qoumas). (FOTO: Kemenag RI for TIMES Indonesia)
Menag RI Gus Yaqut (Yaqut Cholil Qoumas). (FOTO: Kemenag RI for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTAMenag RI Gus Yaqut (Yaqut Cholil Qoumas) menyampaikan pidato secara virtual pada Konferensi Antaragama G20 yang dipusatkan di Italia. Dalam pidatonya, Menag menyampaikan komitmen Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia.

Ia juga mengungkap kembali prinsip yang ditawarkan para pendiri bangsa Indonesia untuk memperkuat tatanan internasional.

“Sebagai penduduk asli Hindia Belanda dan telah mengalami diskriminasi sistematis, penghinaan, dan ketidakadilan yang dilakukan kolonialisme Belanda, para pendiri kami berusaha untuk membangun sistem pemerintahan yang didasarkan pada prinsip penghormatan terhadap hak dan martabat yang sama untuk setiap manusia,” jelas Menag, Senin (13/9/2021).

Sejalan dengan itu, pada tahun 1945, para pendiri bangsa Indonesia mengembangkan, dan menawarkan kepada dunia, seperangkat prinsip universal yang dapat membantu melestarikan dan memperkuat tatanan internasional. 

Pertama, memperlakukan orang lain secara adil dan setara, tanpa memandang suku atau agama. Lalu, tanpa permusuhan atau kebencian; dan tanpa berusaha untuk meminggirkan atau menghilangkan orang lain. 

Kedua, menerima dan menghormati negara bangsa yang berdaulat sebagai sistem politik yang mengikat rakyat setiap bangsa, tanpa menyebarkan atau mengejar agenda supremasi vis-a-vis bangsa lain.

“Ketiga, menerima dan menghormati hukum suatu negara yang mengikat seluruh penduduknya, yang tidak memberikan ruang bagi siapa pun untuk menyebut agama sebagai pembenaran untuk menghasut kekerasan dan/atau ikut serta dalam pemberontakan bersenjata terhadap otoritas negara bangsa yang sah,” ujar Menag.

“Keempat, melestarikan dan memperkuat tatanan internasional berbasis aturan yang didirikan di atas keadilan, kebebasan, dan perdamaian abadi,” lanjutnya.

Dengan prinsip-prinsip ini, para pendiri Indonesia menunjukkan komitmen mereka untuk melestarikan peradaban Islam besar yang didirikan oleh para pendahulu, yang berakar pada prinsip-prinsip rahmah (cinta dan kasih sayang universal), keadilan, dan nilai-nilai luhur agama lainnya.

“Ketika Forum Antaragama G20 diselenggarakan tahun depan di Indonesia, visi dan prinsip-prinsip ini akan menjadi inti dari agendanya dan menjadi kontribusi kita dalam membentuk peradaban global di abad ke-21,” tegas Menag.

Menag RI Gus Yaqut juga mengapresiasi tema Konferensi Antaragama G20 tahun ini. Yakni, “Kami tidak akan saling membunuh. Kami tidak akan saling membenci. Kita akan saling memaafkan”. Menurutnya, tema ini relevan dengan visi masyarakat Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imam Kusnin Ahmad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES