Peristiwa Daerah

Peringati HKG PKK ke-49, TP PKK Maluku Utara Sekaligus Gelar Rakerda

Senin, 13 September 2021 - 18:33 | 63.16k
Wakil Ketua I TP PKK, Mutiara T Yasin menyuap nasi tumpeng kepada Ketua TP PKK Hj. Faoniah Jauhar Kasuba.(Foto: Glen for TIMES Indonesia)
Wakil Ketua I TP PKK, Mutiara T Yasin menyuap nasi tumpeng kepada Ketua TP PKK Hj. Faoniah Jauhar Kasuba.(Foto: Glen for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SOFIFI – Tim penggerak PKK (TP PKK) Provinsi Maluku Utara menggelar peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-49 yang diperingati setiap 4 Maret, dengan tema Keluarga Pelopor Perubahan Menuju Indonesia Maju,bertempat di Aula Nuku, Kantor Gubernur, Sofifi, Senin (13/9/2021). 

Kegiatan itu sekaligus dirangkaikan dengan Pembukaan Rakerda ke-4 PKK Provinsi Maluku Uatara, dengan tema Kemitraan dan Sinergitas Menjadi Kunci Dalam Mewujudkan Keluarga Berdaya dan Sejahera. 

Faoniah-Jauhar-Kasuba-3.jpgWakil Ketua II, TP PKK Provinsi Maluku Utara saat memberikan laporan kegiatan.(FOTO: Wahyudi Yahya)

Perayaan HKG ini ditandai dengan pemotongan tumpeng, yang diawali oleh Ketua TP PKK, Hj. Faoniah Jauhar Kasuba, disusul Wakil ketua I, Mutiara T Yasin, dan Wakil Ketua II, Darmawati Samsudin.

HKG dan Rakerda dilaksanakan guna memasyarakatkan gerakan PKK sebagai gerakan yang dikelola dengan prinsip dari oleh dan untuk masyarakat.

" Kegiatan yang sudah dilaksanakan dan bermanfaat bagi masyarakat hingga ke pelosok desa, juga perlu ditingkatkan hingga manfaatnya berkelanjutan," ujar Wakil Ketua II, sekaligus Ketua Panitia HKG PKK ke-49, Darmawati Samsuddin, dalam laporannya 

Disamping itu, lanjut Darmawati, untuk meningkatkan pemahaman pengurus TP PKK, masyarakat, dan seluruh komponen bangsa akan keberadaan PKK. 

Sementara, Ketua TP PKK Maluku Utara, Hj. Faoniah Jauhar Kasuba, saat membacakan sambutan Ketua Umum TP PKK, menyampaikan peringatan PKK tidak lagi bersifat ceremonial pada tahun-tahun ke depannya melainkan berupa kegiatan yang dapat dirasakan langsung oleh keluarga-keluarga di Indonesia dan kembali pada ruhnya yaitu sebagai gerakan masyarakat untuk pemberdayaan keluarga.

TP-PKK.jpgSuasana peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-49, Provinsi Maluku Utara. (FOTO: Wahyudi Yahya)

" Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat  fokus pada potensi dan kebutuhannya yang secara langsung nantinya dapat mengetuk dan menularkan kemampuan pada lingkungan sekitar tempat tinggal kemudian memberi manfaat bagi banyak pihak. Gerakan PKK juga berpotensi memberdayakan masyarakat secara keseluruhan, sehingga sangat beralasan gerakan PKK untuk Indonesia Maju." jelasnya 

Makna mendasar dari Indonesia maju sebagai visi pemerintah harus didukung sepenuhnya dengan semangat pembaharuan dan gerakan PKK dengan tujuan dapat mengembangkan daya kreasi dan kreativitas kita dalam memberdayakan keluarga dalam arti luas. 

Menurutnya, setiap perayaan yang dilakukan dalam memperingati hari Kesatuan Gerak PKK harus mampu menumbuhkan semangat yang menggelora karena TP PKK sebagai mitra kerja dari Pemerintah harus mampu menjadi pelopor dan pembaharuan yang inspiratif.

Pola pendekatan pergerakan peranserta masyarakat yang menjadi ciri khas TP PKK dalam berbagai aspek pembangunan merupakan modal sosial yang besar artinya.  " Pergerakan peran serta atau partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah prinsip dasar gotong royong yang merupakan warisan budaya Bangsa," tandasnya 

Wakil Gubernur M AL Yasin Ali, menyampaikan apresiasi saya kepada Ibu-ibu TP PKK yang berada di garis terdepan, bekerja dalam senyap, tak terlihat tapi nyata dampaknya, konkrit efeknya di masyarakat. 

"Ibu-ibu semua memiliki peran yang instrumental dalam menjaga keluarga-keluarga kita, apalagi di masa pandemi setahun belakangan ini," kata Wagub 

Wagub berpesan kepada TP PKK dan Dharma Wanita, yang perlu menjadi perhatian diantaranya masalah Stunting. Stunting, kata dia tidak hanya dialami oleh masyarakat di pedesaan atau tdak hanya dialami oleh masyarakat yang secara sosial ekonomi belum berkecukupan tapi dalam kenyataanya ditemukan di perkotaan, ditemukan juga pada keluarga yang berkecukupan.

Karena itu penting bagi para orang tua untuk memiliki pengetahuan yang relevan dan memungkinkan bagi mereka untuk memberikan gizi yang baik bagi anak-anak. 

"Mengapa di perkotaan banyak masalah stunting ? Salah satu sebabnya adalah karena banyak anak-anak di perkotaan tidak diasuh langsung oleh para orang tua, Perlunya secara serius melakukan identifikasi atas anak-anak kita yang berada di wilayah kita yang memiliki masalah stunting yang harus dideteksi secara dini," pinta Wagub 

Peringatan HGK TP PKK dan Rakerda IV ini Pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku Utara, dan Ketua TP PKK kabupaten/kota yang merupakan istri dari Bupati/Wali Kota. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES