Pendidikan

Elisa Danik Kurniawati Lulus Magister Kebidanan FKUB dengan Predikat Cumlaude

Senin, 13 September 2021 - 15:15 | 76.61k
Elisa Danik Kurniawati mahasiswa Magister Kebidanan FKUB yang lulus dengan predikat cumlaude. (Foto: Dok. Pribadi for TIMES Indonesia)
Elisa Danik Kurniawati mahasiswa Magister Kebidanan FKUB yang lulus dengan predikat cumlaude. (Foto: Dok. Pribadi for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Meraih predikat cumlaude dalam institusi pendidikan tinggi merupakan impian banyak orang. Seperti yang dilakukan Elisa Danik Kurniawati. Dia berhasil lulus di Prodi Magister Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) dengan predikat cumlaude.

Elisa menjalani Yudisium pada Jumat, 10 September 2021 kemarin. Hasilnya memuaskan. Dia mendapat indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,81. Sebuah prestasi yang prestisius dalam dunia pendidikan tinggi.

Kepada TIMES Indonesia, Elisa menyampaikan bahwa selama kuliah S2 ini harus melewati berbagai proses panjang. Biaya kuliahnya tidak didapat dari beasiswa, melainkan dari biaya mandiri.

Ia menyelesaikan tesisnya berjudul Efek ekstrak etanol kacang tunggak (Vigna unguiculata) terhadap ekspresi RANKL tulang dan kadar Malondialdehyde serum tikus putih (Rattus norvegicus) model ovariektomi.

"Kalau kendala selama bikin tesis lebih kepada kendala waktu penelitian lab, karena harus kontak langsung sama hewan cobanya. Kemarin banyak hewan coba yang mati karena kita tidak setiap hari bisa ke lab. Waktu itu sampek tiga tahapan," ujarnya, Senin (13/9/2021).

Selain itu, kendala yang juga harus ia hadapi adalah bimbingan tesis yang dilalui secara daring karena kondisi pandemi Covid-19. Sebetulnya, Elisa mengaku bimbingan tesis bisa lebih nyaman ketika dilakukan secara langsung.

"Memang agak terhambat ya karena bimbingan harus online. Tapi Alhamdulillah kuliah bisa jalan lancar dan selesai dua tahun," beber perempuan lulusan D4 Polkesma ini.

Elisa kini resmi mengantongi gelar Elisa Danik Kurniawati, S.Tr.Keb. M.Keb. Ia tidak sendirian dalam menuntaskan tugas penelitiannya. Ia bersama anggota tim lainnnya bernama An Nisa Fithri, S.KM., M.KM, Tanti Tri Lestary, S.ST. M.Keb dan Ni Putu Sri Haryati, S.Keb.Bd. M.Keb.

Elisa dkk dalam penelitiannya yang tuntas pada 2021 ini menggunakan hewan coba tikus betina usia 15 bulan dengan model ovariektomi untuk mendapatkan kondisi yang serupa dengan menopause pada manusia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kacang tunggak selama 40 hari dengan berbagai dosis mampu menurunkan ekspresi RANKL (salah satu penanda pengeroposan tulang).

Elisa Danik Kurniawati setelah lulus Magister Kebidanan FKUB dengan predikat cumlaude bertekad untuk melanjutkan karirnya sebagai dosen. Saat ini, dirinya sedang mendaftarkan di beberapa lembaga pendidikan tinggi yang memiliki jurusan kebidanan. "Kalau pengennya ya jadi dosen. Mohon doanya," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES