Pemerintahan

Marten Taha Minta Gubernur Gorontalo Menetapkan Satu Wilayah Aglomerasi

Senin, 13 September 2021 - 13:14 | 28.20k
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha (Foto: Humas Pemkot Gorontalo)
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha (Foto: Humas Pemkot Gorontalo)

TIMESINDONESIA, GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha meminta Gubernur Gorontalo Rusli Habibie untuk bisa menetapkan satu wilayah aglomerasi yang sangat tinggi mobilitas dan aktivitas pergerakannya. Hal tersebut berdasarkan hasil survei yang dilakukan melalui aplikasi PeduliLindungi. 

“Wilayah tersebut yaitu terdiri dari Kecamatan Telaga, Telaga Biru, Kabila, Tapa, Batudaa, dan seluruh kecamatan yang ada di Kota Gorontalo.,” kata Marten Taha, Senin (13/9/2021).

Marten menjelaskan kecamatan-kecamatan yang masuk dalam wilayah aglomerasi daerah yang sangat dekat dengan ibu kota Provinsi Gorontalo.

Berdasarkan hasil survei dari bulan Mei, Juni, juli 2020 dan Mei, Juni Juli 2021, wilayah aglomerasi terbukti sangat tinggi aktivitas dan mobilitasnya.

“Kita juga akan melakukan percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi  tersebut. Jika Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango bisa memperhatikan wilayah aglomerasi untuk pelaksanaan vaksinasi, saya percaya kita bisa menekan penyebaran virus corona atau Covid-19 ini,” ucapnya

Namun, kata Marten, jika Kabupaten Gorontalo dan Bone Bolango hanya melakukan vaksinasi di Desa-desa, hal tersebut tidak akan efektif. Ia menilai, wilayah aglomerasi harus menjadi perhatian utama, karena Kecamatan Telaga, Telaga Biru, Kabila, Tapa, Batudaa, sangat tinggi aktivitasnya ke Kota Gorontalo.

“Jika sudah ada Instruksi Gubernur Gorontalo terkait wilayah aglomerasi, pasti kita akan mempercepat vaksinasi di wilayah tersebut agar vaksinasi yang kita lakukan bisa lebih efektif,” tutup Marten Taha Wali Kota Gorontalo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES