Gaya Hidup

Yuk Buat Sampah Dapur Jadi Eco Enzyme Bisa untuk Cairan Pembersih Rumah

Senin, 13 September 2021 - 05:30 | 120.73k
Ilustrasi enzyme. (Foto: Sustaination.id)
Ilustrasi enzyme. (Foto: Sustaination.id)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Apakah sampah dapur anda sering dibuang ke tempat sampah? Mulai sekarang kurangi hal tersebut, karena sampah dapur bisa dijadikan sebagai eco enzyme yang bisa dimanfaatkan sebagai pembersih rumah. Lalu apa sih eco enzyme dan bagaimana cara membuatnya ?

Dikutip dari Zerowaste.id eco enzyme adalah hasil  fermentasi limbah dapur organik seperti sampah buah dan sayuran kemudian dicampur gula merah atau gula jawa dan air. Eco enzyme bisa menjadi cairan multi guna yang bisa digunakan untuk cairan pembersih rumah, untuk pupuk tanaman, dan pengusir hama.

Tentunya dengan menggunakan eco enzyme sebagai cairan pembersih rumah, akan lebih ramah lingkungan serta bisa memanfaatkan limbah dapur yang berpotensi dibuang.

Cara membuat eco enzyme cukup muda, pertama siapakan kulit buah, gula dan air. Perbandingan banyaknya yakni 3 : 1 : 10. Jika kulit buah sebanyak 900g maka gula sebanyak 300 g dan air 3000 ml.

Jika bahan-bahan tersebut sudah siap, masukkan semua kedalam botol, namun sebelum itu, kulit buah harus dicacah terlebih dahulu. Kemudian tutup botol lalu simpan di tempat yang kering dan sejuk dengan suhu dalam rumah.

Botol berisi bahan-bahan eco enzyme ini dibiarkan selama 3 bulan. Selama 3 bulan tersebut pada 2 minggu pertama buka tutup botol setiap hari. Pada minggu pertama akan ada banyak gas yang dihasilkan. Kemudian pada minggu kedua dan ketiga buka tutup botol setiap 2 sampai 3 hari sekali. Aduk cairan pada waktu penyimpanan satu bulan dan dua bulan.

Jangan kaget jika ada lapisan putih di permukaan larutan dan muncul cacing, jika muncul cacing tambahkan gula segenggam, aduk rata kemudian tutup.

Setelah 3 bulan, eco enzyme sudah bisa digunakan namun sebelum itu saring dulu eco enzyme menggunakan kain kasa atau saringan. Residu dapat digunakan lagi untuk batch baru produksi dengan menambahkan sampah segar. Residu juga bisa dikeringkan, kemudian diblender dan dikubur di dalam tanah sebagai pupuk. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES