Status Zona Merah, Mensos RI Soroti Potensi Bencana Tsunami di Pacitan
TIMESINDONESIA, PACITAN – Menteri Sosial (Mensos RI) Tri Rismaharini soroti status zona merah bencana Kabupaten Pacitan Jawa Timur yang berpotensi terjadi gempa dan gelombang tsunami hingga setinggi 28 meter.
"Pacitan berpotensi diterjang tsunami besar lantaran lokasinya relatif dekat dengan episentrum gempa. Tak hanya itu, Pacitan juga dekat dengan teluk yang mengumpulkan tenaga gelombang tinggi," katanya, Sabtu (11/9/2021).
Risma menilai, setelah melihat potensi yang ada, diperlukan jalur yang dapat mengintegrasikan penduduk di zona merah agar dapat mengevakuasi diri ke jalur hijau.
"Saya kira sangat perlu dibangun infrastruktur tahan gempa sebagai jalur evakuasi warga," Imbuhnya.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat memaparkan potensi bencana gempa dan tsunami bersama Mensos RI.
Dirinya juga meminta jajaran pemerintah daerah mengantisipasi skenario terburuk gempa dan tsunami yang diperkirakan bisa mencapai 25-28 meter.
“Saya minta kepada Bupati dan jajaran mengantisipasi skenario dari yang terburuk. Jika peta berwarna merah, itu menunjukkan gelombang tinggi 10-14 meter, maka semakin merah semakin tinggi pula gelombang. Nah, kalau warna kuning berarti gelombang 2-3 meter dan warna hijau gelombang setengah meter," jelas Menteri Sosial, Tri Rismaharini memberikan arahan atas kesiapsiagaan bencana di TPI Pelabuhan Tamperan Pacitan.
Sementara, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa ada 10 kajian ilmiah terkait prediksi bencana yang dijabarkan dalam sebuah peta untuk memudahkan memahami dengan tiga warna yakni merah, kuning dan hijau.
"Kalau di Kabupaten Pacitan, akses zona merah menuju zona hijau kemungkinan tercepat melalui sungai yang mengalir. Sayangnya jika terjadi tsunami, sungai tersebut juga berpotensi menambah dampak kerusakan wilayah," terangnya.
Peta bahaya tsunami teluk Pacitan.
Selain itu, Dwikorita menegaskan empat langkah strategis kesiapsiagaan bencana perlu diterapkan segera mungkin.
"Empat langkah tersebut yaitu dengan mengenali kearifan lokal penduduk untuk mempermudah evakuasi, koordinasi dengan pihak terkait komunikasi publik di saat putus komunikasi, tidak meremehkan prakiraan BMKG dan memahami kebutuhan masyarakat setempat yang sangat riskan akan dampak bencana. Terutama anak kecil, lansia dan disabilitas," katanya terkait kewaspadaan status zona merah Kabupaten Pacitan dan berpotensi bencana banjir sehingga mengakibatkan tsunami gelombang tinggi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |