Pendidikan

Polbangtan Malang Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui Teaching Factory 

Sabtu, 11 September 2021 - 15:05 | 32.64k
Tim Inspektorat Jenderal Kementan RI meninjau Teaching Factory Polbangtan Malang di Randuagung, Kecamatan Singosari Jumat (10/9/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)
Tim Inspektorat Jenderal Kementan RI meninjau Teaching Factory Polbangtan Malang di Randuagung, Kecamatan Singosari Jumat (10/9/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)

TIMESINDONESIA, MALANGTeaching Factory (Tefa) menjadi salah satu metode pembelajaran yang dikembangkan di Politeknik Pembangunan Pertanian, termasuk Polbangtan Malang. Diharapkan dengan adanya Tefa, selain peningkatan mutu pembelajaran, juga dapat meningkatkan kualitas lulusan di Polbangtan.

Terkait hal tersebut, pada Jumat (10/9/2021), Polbangtan Malang kedatangan tim Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan RI). Kehadiran mereka untuk meninjau Teaching Factory yang ada di beberapa lokasi di wilayah Malang Raya.

Direktur Polbangtan Malang Dr.Setya Budhi Udrayana bersama jajarannya mendampingi langsung Tim Inspektorat Kementan RI yang melakukan peninjauan. Dalam kesempatan tersebut, Tim Inspektorat Jenderal Kementan RI memberikan apresiasi terhadap kegiatan Tefa yang telah berjalan di Polbangtan Malang.  

Teaching Factory Polbangtan Malang b

Setya Budhi Udrayana menjelaskan, model pembelajaran berbasis Tefa yang diterapkan di Polbangtan Malang merupakan metode yang digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, sekaligus meningkatkan kualitas lulusan Malang dalam menghadapi dunia kerja di masa mendatang.

Udrayana mengutip pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi bahwa Polbangtan harus menciptakan qualified job creator dan sekaligus qualified job seeker.  

"Oleh karenanya, pengembangan proses pembelajaran dengan Teaching Factory di Polbangtan harus menekankan dua aspek utama, yaitu hard skill dan soft skill," ujarnya dalam keterangan yang diterima TIMES Indonesia, Sabtu (11/9/2021). 

Lebih lanjut dia menegaskan bahwa Teaching Factory yang ada juga sudah berkolaborasi dan bekerja sama dengan beberapa perusahaan mitra. "Ini sebagai wujud nyata dalam prosesnya yang sesuai dengan standar dunia kerja yang sesungguhnya," tegasnya. 

Udrayana menambahkan, upaya meningkatkan kualitas pendidikan vokasi ini terus dilakukan oleh Polbangtan Malang, untuk memenuhi standar yang ada, terutama dari sarana dan prasarana yang dimiliki. 

Upaya peningkatan kualitas pembelajaran dan lulusan Polbangtan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo terkait pengembangan Sumber daya manusia (SDM) pertanian yang unggul. 

Teaching Factory Polbangtan Malang c

Mentan SYL mengatakan, melalui program kampus merdeka, mahasiswa kesempatan untuk belajar kepada siapa saja. Tidak hanya kepada dosen. Misalnya di dunia usaha atau dunia industri (DUDI). Bahan ajar tidak hanya buku tetapi juga di lapangan. 

"Karya mahasiswa tidak hanya akademik tetapi juga teknologi yang memecahkan masalah-masalah sosial," ujar Mentan SYL beberapa waktu lalu. 

Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala BPPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan Kementerian Pertanian melalui pendidikan vokasi akan terus berupaya menghasilkan SDM yang profesional, berjiwa wirausaha dan SDM yang mempunyai daya saing tinggi.

Salah satu indikasi keberhasilan dari pendidikan vokasi, kata dia, adalah alumninya dapat diserap oleh Dunia Usaha atau Dunia Industri (DUDI). Untuk itu diterapkan teaching factory (Tefa). Di mana model dalam suasana sesungguhnya dan bertujuan menumbuhkan kemampuan kewirausahaan peserta, dengan tetap menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan vokasi untuk mengoptimalkan faktor-faktor produksi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES