Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Wali Songo Dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Pulau Jawa

Sabtu, 11 September 2021 - 10:19 | 116.83k
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Walisongo adalah orang-orang saleh yang tingkat takwanya kepada Allah sangat tinggi. Pejuang dakwah Islam dengan keahlian yang berbeda. Ada yang ahli dalam ilmu Tasawuf, seni budaya, bidang pemerintahan, bidang militer dan sebagainya yang semuanya diabdikan untuk pendidikan dakwah Islam. Karakteristik Pesantren dan Madrasah yang telah dikembangkan oleh wali songo.

Perkembangan Islam di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari sistem pendidikan Islam, terutama sekolah-sekolah pengiriman Islam dan madrasah. Kedua institusi telah memainkan peran penting dalam menentukan religiusitas rakyat Indonesia. Tidak hanya bekerja sebagai pusat pembelajaran Islam, tetapi juga merupakan bagian yang melekat dari pembentukan sistem sosial-budaya dan agama Indonesia Muslim. Dalam wacana intelektual Muslim Indonesia, kedua institusi memiliki peran penting sebagai pusat publikasi karya ilmiah Islam di Indonesia.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pesantren dengan nama lain yang berbeda seperti pondok merupakan model lembaga pendidikan Islam tradisional. Seorang alim atau kyai adalah pemilik sekaligus guru besar pesantren. Sebagian besar santri, baik laki-laki maupun perempuan tinggal di asrama. Apalagi ilmu-ilmu keislaman tradisional seperti tafsir, hadist, fiqih, dan tasawuf, merupakan mata kuliah utama di pesantren. Selain itu, proses pembelajaran dilakukan melalui metode tradisional, tanpa mengadopsi sistem penilaian dan sertifikasi.

Berbeda dengan pesantren, madrasah dalam konteks Indonesia merupakan lembaga pendidikan modern. Munculnya madrasah pada akhir abad ke-19 merupakan kritik terhadap sistem pendidikan pesantren. Sebagai kritik, madrasah mencoba menawarkan desain kurikulum yang lebih luas termasuk kursus Islam dan sekuler selain mengadopsi sistem penilaian dan sertifikasi.

Perkembangan pendidikan Islam di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan bahwa madrasah modern berkembang menjadi pesantren. Sejak awal, kaum reformis Muslim telah menyampaikan kritik mereka terhadap pesantren. Pada akhir abad ke-19, komunitas pesantren mulai mengembangkan sistem pendidikan modern dengan mengadopsi sistem madrasah (sekolah). Dengan sistem baru ini, proses pembelajaran di pesantren dilakukan melalui sistem penilaian, kurikulum, dan ujian. Selain itu, juga mengadopsi metodologi pembelajaran modern. Sementara itu teks-teks Islam klasik dalam berbagai bidang ilmu seperti ilmu tafsir, ilmu hadist, fiqih, ushul fiqih, dll, tetap dipelajari di pesantren.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Kukuh Santoso, M.Pd.I, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Islam Malang (UNISMA)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES