Ekonomi

Siklus Gadai Tebus, Cara Petani di Ngawi Bertahan Usai Panen

Jumat, 10 September 2021 - 21:18 | 57.72k
Pimpinan Cabang Pegadaian Kancab Ngawi, Dyah Rachmi Widjayanti saat memberikan keterangan. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
Pimpinan Cabang Pegadaian Kancab Ngawi, Dyah Rachmi Widjayanti saat memberikan keterangan. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Setelah musim tanam padi, sebagian petani di Kabupaten Ngawi memilih 'menitipkan' traktor miliknya di kantor Pegadaian.

Selain dipastikan aman, petani juga akan dapat pinjaman untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari hingga musim panen tiba.

Seperti Sumarnu (57), warga Widodaren, Ngawi.

Dia sudah bertahun-tahun langganan titip traktor di Pegadaian Unit Walikukun.

Setiap selesai musim tanam, traktor miliknya lantas dia titipkan sementara.

Sebagai gantinya, dia akan dapat pinjaman dengan nominal tertentu.

Setelah panen, dia akan menebus traktor miliknya.

Petani.jpgIlustrasi - Setelah musim tanam padi, sebagian petani di Kabupaten Ngawi menitipkan traktor miliknya di kantor pegadaian. (Pixabay/mufidwpt)

"Sudah langganan lama, kalau sudah panen, traktor saya tebus, untuk mengolah sawah, selesai itu, titipkan lagi. Lumayan untuk mencukupi kebutuhan sehari hari," katanya kepada TIMES Indonesia, Jumat (10/9/2021).

Pimpinan Cabang Pegadaian Kancab Ngawi, Dyah Rachmi Widjayanti saat ditemui di kantornya membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, sebagian besar nasabah Pegadaian di Ngawi didominasi petani.

"Secara keseluruhan dari cabang Pegadaian di Ngawi mayoritas nasabahnya petani, presentasinya bisa mencapai 50 persen. Terutama di unit Walikukun dan Ngrambe," terang wanita berjilbab itu.

Antrian-Pegadaian.jpgSuasana antrian nasabah di Pegadaian Ngawi. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia) 

Selama pandemi Covid-19 ini, dikatakan Rachmi, juga tidak memengaruhi transaksi gadai dengan  petani.

Bahkan, kata dia, nasabah dari petani termasuk yang lancar dibanding dengan nasabah lainya.

"Nasabah kami yang petani sepertinya tidak ada imbas dengan pandemi Covid-19, lancar-lancar saja transaksinya," terangnya.

Pegadaian di Ngawi termasuk salah satu jujugan bagi petani untuk mendapatkan tambahan modal.

Siklus gadai tebus alat pertanian menjadi salah satu cara petani di Ngawi  agar terus bisa bertahan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES